Purna Santri, Panti Muhammadiyah Bareng Lepas Tujuh Hafidz
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Sebanyak tujuh santri Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Bareng, Kota Malang, pagi tadi mengikuti acara prosesi wisuda dan pelepasan oleh pengurus panti asuhan karena sudah lulus sekolah jenjang menengah atas. “Kami setiap tahun mengusahakan agar alumni panti Bareng selalu ada proges dalam bidang yang ditekuninya. Semoga apa yang sudah kami bekali dari segi mental dan spiritiual menjadi modal menjalani hidup sosial di masayarakat,” pesan Pimpinan Panti Asuhan Muhammadiyah Bareng, ustadz H Dasuki, tadi pagi.
Tujuh santri panti Bareng dimaksud ustadz Dasuki adalah Shalehudin (hafal 3 juz), Haris Fahrudin (hafal 3 juz), Muhamad Wildan Nurmawansyah (hafal 2 juz), Donny Kusuma (hafal 1 juz), Maulana Rizal Prayoga (hafal 1 juz), Indra Firmansyah (hafal ½ juz), dan Sirajudin (hafal 31/2 juz). Para santri ini secara formalitas sudah dilepas oleh panti dikembalikan lagi kepada orang tuanya. Artinya ini merupakan tahap pertama bagi para santri.
Menurut ustadz Dasuki mulai bidang agama dan lifeskill serta seluruh ilmu yang diberikan oleh pengasuh melalui kebiasaan sehari-hari dan seluruhnya masih dasar (tahap pertama).

Meski tahap dasar, tandas ustadz Dasuki merupakan pondasi kehidupan yang sudah kokoh dalam diri para santri panti ini. Sebab pembangunan dasar karakter yang diterapkan panti Bareng meliputi fisik, mental, dan spiritual. “Nyaris 24 jam santri di panti Bareng digembleng fundamental karakter dan pendidikannya agar menjadi insani yang berguna bagi masyarakat dan bermanfaat bagi umat,” tandas mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Malang ini.
Proses berikutnya, kata ustadz Dasuki para orang tua nanti dalam mendidik santri panti di rumah untuk terus melanjutkan kebiasaan di panti Bareng. Termasuk karakter leadership yang sudah ditanamkan selama di panti dengan menjadi imam shalat rawatib. Perlu diketahui Para orang tua wali santri bahwa bacaan mereka ini sudah tahsinul Qur’an, mampu menjadi pemimpin atau imam rawatib di mushalla bahkan masjid.
Ustadz Dasuki berharap setelah lepas dari panti Bareng ini, para santri tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan keluarga besar panti. Jangan sampai silaturahmi dan komunikasi terputus karena panti terbuka untuk siapa saja agar terus berkembang di masa datang. (doni osmon)