Puluhan Calon Anggota KOKAM Siap Mengikuti Tahapan Pra Diklat Melalui Online
TABLOIDMATAHATI.COM, GAJAYANA-Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Malang, proses persiapan diklat online anggota KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angakatan Muda Muhammadiyah). Hal ini diungkapkan Ketua PDPM Kota Malang Ahmad Mujahidin, MSc, di sela milad Aisyiyah 103 tahun beberapa waktu lalu. “Kami segera menindaklanjuti semua anggota baru KOKAM angkatan tahun ini. Tahap pertama sebelum pandemi sudah kami lakukan pra diklat sekarang menyusul gelombang berikutnya,” ujar Ahmad Mujahidin.
Menurut Didin-nama panggilan Ahmad Mujahidin-mengungkapkan sekedar diketahui sebelumnya bahwa beberapa bulan lalu KOKAM Kota Malang membuka pendaftaran anggota baru. Dalam pendaftaran tersebut sekitar 73 orang lolos tes sebagai anggota KOKAM. Dari 73 anggota tersebut sebanyak 35 orang sudah mengikuti diklat pada bulan Februari lalu. Sementara sisanya sekitar 38 anggota KOKAM akan menyusul pra diklat melalui online. Pra diklat sistem online dilakukan sebab sampai sekarang ini belum ada kepastian dari otoritas negara yang memastikan kapan berakhirnya pandemi covid.

“Oleh karena itu supaya calon anggota tidak lupa dan ada kepastian mungkin panitia dalam waktu dekat akan kordinasikan adanya opsi pra diklat lanjutan via online, dengan materi-materi yang sesuai kurikulum yang kami miliki,” ucapnya.
Materinya apa saja? Didin mengatakan jelas tentang kemuhammadiyahan, bagaimana mengenal KOKAM, kedisiplinan, baris-berbaris, kode etik anggota KOKAM. Setelah anggota melakukan pra diklat langsung dilanjutkan pada tahapan diklat yang dilaksanakan di Resimen Induk Kodam V Brawijaya (Dodik) Depo Bela Negara.

Menariknya Didin menyebutkan ada tiga fungsi penting KOKAM yaitu merawat ukhuwah islamiyah, mengawal dan menjaga NKRI dan pancasila, dan ketiga menggembirakan kemanusiaan. Ada beberapa landasan yang perlu diingat dan dijadikan rujukan bagi setiap anggota KOKAM. Pertama, selalu bersikap tulus ikhlas meringankan dan memudahkan langkahnya (taisir) dalam memenuhi panggilan tugas. Kedua, senantiasa rendah hati dan selalu bergembira dalam menjalankan tugas. Ketiga, setia dalam mengaktualkan perannya untuk melayani dan menyelesaikan masalah-masalah kemanusian. Keempat, senantiasa menjujung tinggi prinsip kemanusian universal yakni kerjasama kemanusian kehormatan manusia, toleransi, kemerdekaan jiwa yang baik, keadilan, perlakuan sama, memenuhi janji, kasihsayang dan pencegahan kerusakan. Kelima, memegang prinsip netralitas dan fleksibilitas dalam melaksanakan tugas pelayann dan pengabdian. (foto/editor: doni osmon)