PRN Danai Temuan Bibit Unggul Ayam Lokal Dosen Peternakan UMM
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER- Salah satu riset dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) yang didanai pemerintah adalah Dr Abdul Malik. Pendanaan tersebut untuk riset yang dilakukan Abdul Malik berjudul Bibit Unggul Ayam Lokal dengan Keunggulan Produksi Tinggi dan Tahan Penyakit. Prioritas Riset Nasional ini merupakan program di bawah koordinasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Menurut Abdul Malik, penelitian yang menghasilkan varietas unggul ayam lokal tersebut telah berlangsung selama 5 tahun. Proses seleksi kemudian dilakukan terhadap ayam jantan berumur 10 minggu. Kriteria seleksi adalah bobot tubuh berkisar 0,8 kilogram sampai 1 kilogram sesuai bobot permintaan pasar, bulu abu-abu atau putih bercak hitam sebagai warna dominan, serta jengger kacang.

Tujuan seleksi dikatakan Abdul Malik, adalah mendapatkan keseragaman tampilan dan perbaikan bobot ayam. “Kriteria seleksi yang tidak dilakukan pada ayam betina kecuali warna bulu. Tujuannya, memastikan sifat-sifat ketahanan tubuh ayam SenSi-1 Agrinak tidak banyak berubah dari ketahanan tubuh rumpunnya,” ujarnya.
Dikatakan Abdul Malik, selain itu, diterapkan pula kriteria berdasarkan lingkungan optimum. Rinciannya, pakan ditetapkan dengan kualitas 17 persen protein kasar dengan 2.800 kkal ME/kg selama masa pertumbuhan sampai ayam berumur 20 minggu. “Pertimbangan ini diambil untuk mengantisipasi kondisi pemeliharaan di peternak. Pemberian pakan dengan kualitas lebih baik diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan nilai ekonomis lebih baik,” akunya.
Untuk mengembangkannya, kata Abdul Malik, Prodi Peternakan FPP UMM akan mendiseminasikan kepada masyarakat mengenalkan ayam unggulan tersebut. Hal ini menjadikan kapasitas bertambah dari yang sebelumnya. Pertama mengenai pengerahan soal bibit ayam, mulai dari pemeliharan sampai perkembangbiakan agar bibit ayam tetap unggul. (foto/reporter: irfan wahyu setyawan/editor: doni osmon)