PPUPIK Domba Muda UMM Masif Produksi Pakan Komplit Implementasinya Hingga Papua
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Pemerintah Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang memperketat penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dalam upaya meredam penyebaran virus corona. Adanya PPKM darurat ini banyak distribusi logistic pakan ternak yang tidak bisa terdistribusi hal ini merupakan kondisi terberat bagi peternak khususnya untuk mendapatkan pakan ternak dari luar kota. Apalagi PPKM darurat ini dilakukan pada saat momen mau menjelang hari raya idul kurban, dimana momen ini adalah momen istimewanya bagi peternak karena harga ternak dari petani akan naik dari harga biasanya. Hari raya idul kurban memang selalu membawa keuntungan tersendiri bagi petani dan pedagang ternak kurban.
“Dengan adanya PPKM daruat yang membatasi distribusi pakan ternak dan bahan pakan ternak ini menjadikan harga pakan ternak yang melonjak naik, hal ini tidak bisa dipungkiri lagi, seperti harga polard saja yang biasanya cuman 180 ribu per sak nya saat PPKM darurat ini tembus diharga 225 ribu per sak nya, bukan hanya naik harganya barangnya pun kosong lama” kata Ali Mahmud sebagai Manajer PPUPIK Domba Muda sekaligus Kepala Lab. Experimental Farm UMM. Disisi lain progam PPUPIK domba muda ini menyiapkan tidak kurang dari puluhan ekor domba da kambing serta sapi setiap tahunnya untuk suplai ternak kurban ke malangraya, dengan kondisi PPKM seperti ini harus tetap bertahan dan berkembang.

Lebih lanjut, Ketua PPUPIK Domba Muda UMM sekaligus Ketua Progam Studi Peternakan UMM yaitu Ibu Dr. Ir. Asmah Hidayati, M.P. I.PM menyampaikan PPUPIK Domba muda pada tahun ke 3 ini lebih fokus pada produksi pakan komplit domba kambing dan silase pakan hijauan untuk menunjang ketersedian pakan ternak dimasa sekarang dan akan datang sehingga tantangan seperti ini, kendala situasi ini yang diluar prediksi dan menuntun tim nya harus tetap bisa survive dan dapat menjadi solusi bagi peternak sekarang dan yang akan dating.
Asmah juga menambahkan bahwa berkaitan dengan upaya pengembangan budaya Ekonomi Berbasis Pengetahuan perguruan tinggi perlu diberi akses dalam wujud knowledge and technopark yang memanfaatkan pengetahuan, pendidikan maupun hasil riset dosen. Dengan menyelenggarakan Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) perguruan tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membantu menciptakan wirausaha baru. Hasil riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis serta mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti hak cipta atau paten, merupakan aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan PPUPIK.
Pakan komplit untuk domba , kambing dan sapi PPUPIk Domba Muda UMM ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku lokal, dengan tenaga kerja Mahasiswa serta dengan teknologi formulasi pakan berbasis computer untuk memfomulanya, menggunakan mesin mixer untuk mixingnya. Selain itu untuk mempertahankan ketersediaan hijauan tetep produksi silase hijauan walau dalam kondisi PPKM darurat yang diperpanjang.
Dalam kondisi PPKM darurat seperti ini PPUPIK domba muda masih Bisa melakukan Pelatihan Secara Luring bersama Pemuda Pejuang Papua atau disebut Patriot Pejuang Pangan dari Ufuk Timur, dimana pemuda pemuda ini berlatih di Lab. Terpadu FPP UMM salah satunya berlatih untuk membuat pakan Komplit, Pembuatan Silase Hijauan untuk domba kambing dan sapi dengan dilatih tim PPUPIK domba muda, yang nantinya mau diterapkan di Papua.
Melihat progress ini, salah satu anggota pemuda dari Papua sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, kareana kegiatan ini bisa dapat dengan mudah untuk duterapkan didaerahnya untuk menjadi keuntungan di negeri sendiri. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat mudah untuk diaplikasikan di daerah kami, terima kasih UMM sudah memberikan kesempatan pada kami, kami senang sekali” kata Ari sapaan dari coordinator pemuda Papua. (rilis: ali Mahmud/adv)