Poskestren Ponpes Al Munawarah Wakili Kota Malang Tingkat Regional Jatim
KEDUNGKANDANG-Satu lagi prestasi ditorehkan oleh Ponpes Muhammadiyah Al Munawarah, Kedungkandang, Kota Malang. Apa prestasi itu? Salah satu guru di Ponpes Al Munawarah, Syawalludin Usman, SE, menyebutkan Ponpes Al Munawarah ditunjuk sebagai ponpes terbaik untuk mewakili Kota Malang dalam program Poskestren (program kesehatan pesantren) ke regional Jatim.
“Alhamdulillah, kami dipercaya oleh pihak terkait untuk mewakili ponpes di Malang ke tingkat Jatim. Semoga upaya kami mendapatkan ridho Allah meraih yang terbaik di ajang ini,” ujar Syawalludin Usman, kemarin.

Seperti diketahui, ponpes Al Munawarah beberapa waktu mengikuti poskestren yang merupakan program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa. Poskestren ini dibina langsung oleh Dinkes Kota Malang melalui Puskesmas Kedungkandanag. Selain itu, juga ada mitra kesehatan ponpes RSIA Kota Malang.
Menurut Syawal-nama panggilan Syawalludin Usman-terkait lomba ini Dinkes Kota Malang dibantu puskesmas setempat melakukan syuting dan pengambilan dokumentasi profil poskestren ponpes Al Munawarah. Syuting profil poskestren ini sebagai bahan pertimbangan tim penilai untuk menentukan nilai lomba.

Syawal menyebutkan lokasi syuting jelas berada di ponpes Al Munawarah. Sedangkan objeknya adalah tentang srening pemeriksaan mata, pengukuran lingkar kepala, lingkar perut, pemeriksaan telingga, mata, dan gigi. “Ini adalah objek pemeriksaan di program bidang kesehatannya. Ada juga pengambilan kegiatan di bidang lainnya,” akunya.
Bidang dimaksud Syawal seperti dapur umum ponpes apakah memenuhi standart kesehatan atau belum. Sehinga dilihat bagaimana cara menyiapkan sarapan pagi, kebersihannya, bagaimana juru masaknya menjaga higenitas dapur dan masakan, hingga program jurnalistik santri dan jumantik di kamar mandi. “Poskestren ini memang melatih santri untuk mengatasi kesehatan di dalam pondok. Sehingga semua harus bersih sehat dan higines,” ujar pengasuh santri ini.
Setelah pengambilan syuting ini, kata Syawal, dokumentasinya akan dikirimkan ke Dinkes Jatim untuk dinilai apakah sudah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Caranya penilaian itu melalui visual dokumentasi dilanjutkan dengan Penilaian langsung ke lokasi poskestrenya.
Semua profil ponpes yang mengikuti lomba ini, tambah Syawal, akan dipilih empat terbaik lalu diverifikasi lapangan oleh tim pada tanggal 1 oktober nanti. Jika lulus maka dinyatakan sebagai pemenang. Itu sebabnya dalam pengambilan profil ini, santri yang dilibatkan dari madrasah aliyah hanya kelas X saja, sementara dari santri madrasah tsanawiyah dikutsertakan semua. Sebab usianya peserta tidak boleh melebihi 17 tahun. (doni osmon)