PHP2D BEM FPP UMM Fix Farming, Rombak Desa Gadingkulon Kemandirian Pangan
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Setelah Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang sukses pendanaan ristek dikti, sekarang ganti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) UMM lolos pendanaan PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa) Kemenristek Dikti. “Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan ini, semoga program pengembangan desa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat,” ujar Ketua BEM FPP UMM, Baharuddin Jamil Al Munir.
Program PHP2D yang akan dilaksanakan Baharuddin menetapkan tema Sinergitas Kampung Mix Farming untuk Ketahanan dan Kemandirian Pangan Masyarakat Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Dipilihnya Desa Gadingkulon sebagai pilot project PHP2D BEM FPP UMM dikarenakan potensi alamnya mendukung.
Modal alam tersebut, lanjut Baharuddin sangat potensi untuk dikembangkan sebagai pertanian modern. Disebabkan air yang melimpah, kesuburan tanah, serta panorama desa indah ditunjang lingkungan penduduk yang ramah. Klop, untuk penerapan potensi pertanian modern alias fix farming.

Apa yang dilakukan di Desa Gadingkulon nanati ada tiga pointer program, Baharuddin menyebutkan pertama adalah Gazebo Pembelajaran, kedua mix farming pertanian di dalamnya ada aquaponik, pengolahan limbah ternak dijadikan pupuk kompos dan semisalnya, budidaya lele, hingga pengolahan krupuk lele. Berikutnya BEP FPP UMM mendampingi petani mengolah hasil pertanian mulai proses pengolahan, sanitasi, hingga pengolahan produknya.
Khusus poin ketiga ini, kata Baharuddin, BEM FPP UMM menggandeng salah satu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) desa Gadingkulon, untuk menjadi mitra pengolahan produk pertanian, kemasan, perizinan, hingga digital marketing. Produk pertanian dimaksud diantaranya kripik singkong dan umbi talas.
Target tahap awal mewujudkan mix farming tersebut, ditegaskan Baharuddin satu semester atau 6 bulan sejak Agustus 2021 nanti. Mendukung program ini selain bekerjasama dengan UMKM setempat BEM FPP UMM juga menggandeng komunitas Gerakan Alamku Hijau dan Relawan Dau Bersatu. Dana mix farming dari Ristekdikti sekitar Rp 36 juta.
Menurut Baharuddin mix farming ini akan berkolaborasi dengan beberapa bidang keilmuan mulai pengolahan hasil pertanian dari jurusan teknologi pangan, budidaya perairan dari jurusan perikanan, pembibitan jurusan kehutanan, pengolahan limbah dari jurusan peternakan, pemasaran dari jurusan agribisnis. Semua tim BEM FPP UMM berjumlah 14 orang dengan satu dosen pembimbing Wadek III FPP UMM, Ir. Henik Sukorini, MP, PhD, IPM.
“Kami sangat optimis jika mix farming ini selesai akan menjadi kampung pertanian modern yang di dalamnya terdapat miniatur ketahanan pangan mandiri dan bisa menjadi contoh bagi desa lainnya,” ujar mahasiswa jurusan Teknologi Pangan ini. (doni osmon)