Petani Jatam Sukses Produksi Jamu Bumi Gantinya Pupuk
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN– Rembug JATAM Lamongan, dengan tema konsolidasi petani JATAM (Jama’ah Tani Muhammadiyah) serta gelar produk jamu dan unjuk hasil pertanian pengguna jamu bumi. Setelah Lumbung JATAM Lamongan berhasil memproduksi jamu bumi yang menjadi harapan baru untuk menggantikan pupuk yang dirasakan kurang bersahabat dengan petani.
Acara digelar hari ini Ahad 1 Rabiul Awwal 1442 H atau 18 Oktober 2020 M di rumah Ketua PDM Kabupaten Lamongan Drs. KH. Shodiqin, M.Pd, dalam sambutannya saatnya petani merangkum jaringan untuk sinergi antar petani dan juga Muhammadiyah.
Ketua MPM Jawa Timur, Gunawan, MT, sempat terkesima melihat antusias warga JATAM Lamongan yang hadir dan semangat warga JATAM Lamongan dalam melaksanakan pertanian organik memproduksi dan menggunakan jamu bumi atau pupuk organik JATAM.

Menurut Gunawan peserta yang hadir berjumlah sekitar 250 petani, selain dihadiri petani JATAM dari Lamongan sendiri juga hadir petani dari Bojonegoro Tuban dan Sidoarjo. Di sesi acara diisi dengan testimoni pengguna jamu bumi petani sekaligus Ketua PRM Sumberagung Brondong Khotibul Imam.
Diakui Khotibul Anam, menyampaikan hasil penggunaan jamu bumi produksi sendiri dibandingkan dengan pupuk kimia, sehingga beliau siap insyaAllah selama bertani akan bertani cara organik dengan jamu bumi produksi JATAM. Bahkan sebagain petani dari Ranting Gampangsejati yang menggunakan jamu sehat tanaman (JST strong) untuk tanaman padi dan hasilnya sangat memuaskan dibandingkan dengan pupuk kimia.
Khotibul Anam menegaskan, perbandingan bisa dilihat langsung karena dia menanam dengan dua cara tanam pada lahan yang sama dan padi yang sama hanya berbeda penggunaan jamu bumi dan kimia. Adu tanding hasilnya pertumbuhan padi sangat bagus dan perakaran sangat dalam dan panjang.

Akhir acara diisi aspirasi petani JATAM Lamongan oleh KH. Khamim Asyari selaku pembina teknis JATAM dan menyampaikan bahwa jika petani ingin berdaulat tani maka harus mandiri. Petani saat ini tidak bisa mengatur sendiri karena petani tidak mandiri. Oleh sebab itu jika pupuk sudah bisa produksi sendiri maka petani bisa berdaulat dan kembali ke isu dasar yaitu memperbaiki tanah.
Sementara itu, pengurus JATAM Lamongan Muhammad Rofiq Muhammad Rofi berharap dengan petani bersinergi ini akan menjadikan kemandirian petani karena gerakan dari hulu sampai ke hilir ini akan menjawab tantangan zaman. Apalagi di era pandemi seperti ini. Acara ditutup dengan demo memproduksi jamu bumi dan membuat pestisida nabati. (foto/contributor: fathan faris saputro/editor: doni osmon)