Pemkot Batu Kuras Rp. 102 Miliar Tangani Covid
TABLOIDMATAHATI.COM, BATU – Pandemi corona virus diseases (covid19) berdampak se-Indonesia. Tidak kecuali Kota Batu. Untuk itu, anggaran yang menjadi urat nadi semua kepentingan mencapai Rp. 102 miliar. Itu juga termasuk anggaran program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai 17 sampai 30 Mei 2020.
Shanti Restuningsasi Kabag Humas Pemkot Batu menjabarkan, selama covid19 anggaran terus dinaikkan. Sebab, melihat kebutuhan di lapangan dan kebutuhan mendesak terus terkerek naik. Sehingga kepedulian pemkot untuk menanggulangi persoalan terus diperhatikan. Agar bisa memutus mata rantai pandemi covid19. “Anggaran sudah mencapai Rp 102 miliar selama pandemi covid19, termasuk program PSBB 2020,” kata Shanti Restuningsasi di sela-sela aktivitasnya.

Shanti menjelaskan anggaran sebanyak itu dari pergeseran semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batu. Tapi anggaran tersebut tetap berasal dari Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Batu. Detailnya Rp. 40,14 miliar diposkan untuk menangani bidang kesehatan, serta Rp. 60 miliar diperuntukkan untuk para petugas pengamanan sosial, dan Rp. 1,92 miliar untuk biaya operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Gugus Tugas Covid19.
Pergeseran dan realokasi besaran tersebut berasal dari program yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah yang sudah digeser. Misalnya meniadakan latihan dan workshop selama 2020. Termasuk anggaran studi banding luar kota, serta tidak membelanjakan barang dan jasa. Kemudian menghapus pembelian kendaraan dinas. Hingga uang operasional biaya kegiatan selama 2020.
Shanti sangat berharap, upaya tersebut supaya dapat menangani pandemic covid19. Berdasrkan hal ini, Pemkot Batu mengacu pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: 01 tahun 2020 tentang realokasi biaya selama covid19 dan optimalisasi anggaran belanja daerah selama pandemi.
Perlu diketahui, sebelumnya Pemkot Batu hanya menggedok anggaran covid19 sekitar Rp. 40 miliar – Rp. 50 miliar. Namun, di tengah-tengah itu ada program PSBB, sehingga melihat kebutuhan semakin banyak, maka anggaran pun ditambah. Bahkan, bila anggaran sebanyak itu berkurang bakal mencairkan anggaran biaya dalam kas, serta ada uang dari kantong-kantong Silpa di tiap OPD. (foto/reporter: muhlas/editor: doni osmon)