PDM Kota Malang Bentuk SKMM, Solusi Dakwah Daerah Marginal
TABLOIDMATAHATI.COM, GAJAYANA-Berlatar belakang keprihatinan dakwah Islam berkemajuan di daerah marjinal (pelosok), Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang membentuk SKMM (Sekolah Kader Muballigh Muhammadiyah). Salah satu tujuan utama SKMM ini untuk mencetak muballigh muda militan di daerah terpencil Malangraya.
“Para kader muballigh ini sudah dibekali banyak materi tentang dakwah dan kemuhammadiyahaan. Semoga jiwanya tambah semangat seperti jiwa pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan yang menyebarkan manhaj Muhammadiyah dari Kauman Yogjakarta hingga Sumberpucung Malang,” ujar panitia SKMM PDM Kota Malang, Fauzi Syafar Hakim, S.Si, M.T, tadi sore.

Apa bedanya dengan (Corps Muballigh Muhammadiyah)? Ustadz Fauzi begitu Fauzi Syafar Hakim disapa-mengungkapkan SKMM merupakan kader calon muballigh. Artinya masih perlu ditandem atau didampingi untuk mengemban dakwah berkemajuan. Sementara CMM adalah muballigh yang sudah mempunyai kompetensi ilmu agama sesuai tarjih Muhammadiyah.
Berikutnya, tandas ustadz Fauzi, santri SKMM adalah usia muda antara 18 tahun – 49 tahun. Santri tersebut selama mengikuti program SKMM dibagi menjadi beberapa kategori. Mumtaz yang nantinya langsung dapat bergabung CMM tanpa tes, sementara kategori pendidikan, jayyid jiddan, jayyid, dan peserta untuk gabung dengan CMM harus melalui proses seleksi terlebih dulu.
Menurut ustadz Fauzi, santri SKMM mengantongi rekomendasi dari ranting, cabang, atau majelis tabligh untuk mengikuti program kader muballigh ini. Selama mengikuti SKMM tersebut, santri mendapatkan materi tentang Kemuhammadiyahan, cara berdakwah, baca tulis Al Qur’an, Hadis, Aqidah, dan Fikih.

Materi tersebut, tandas ustadz Fauzi disampaikan oleh para senior muballigh handal majelis Tabligh PDM Kota Malang yang ahli di bidangnya masing-masing. Misalnya Ketua Majelis Tabligh PDM Kota Malang, ustadz Radex Mursenoaji (ahli cara berdakwah kultural), ustadz Dr. Abdul Haris (ahli hadis), ustadz Abdurahman Said (ahli kitab-kitab klasik) dan masih banyak nama nama muballigh senior yang memberikan materi santri SKMM.
Materi yang diberikan para muballigh senior tersebut, lanjut ustadz Fauzi, diaksanakan setiap Sabtu mulai bakda dhuhur hingga bakda magrib, sedangkan pada hari Ahad materi diberikan sejak pukul 06.00 pagi hingga selepas dhuhur. Istilahnya sehari ada dua sesi. SKMM ini dimulai sejak bulan Desember 2019-Maret 2020, namun baru diwisuda tadi pagi (29/11/2020) karena faktor pandemi.
Terakhir ustadz Fauzi menegaskan SKMM adalah untuk menyiapkan kader muballigh yang nantinya ketika CMM membutuhkan muballigh, majelis tabligh sudah mempunyai list muballighnya. (foto: fauzi/editor: doni osmon)