Muhammadiyah Kabupaten Malang Rapatkan Barisan, Bikin Aplikasi Input Data Base
SENGKALING-Munculnya nama Ketua PDM Kabupaten Malang, Mursidi di bursa bacabup 2020 menjadi ghirah baru warga muhammadiyah Kabupaten Malang. Menangkap ghirah tersebut, membuat pengurus MPK (Majelis Pembinaan Kader) menggelar pertemuan bertajuk “Menyikapi dan Menakar Peluang Kader Muhammadiyah Kabupaten Malang Dalam Pilkada Serentak 2020”.
Pertemuan ini adalah untuk menyerap aspirasi semua warga muhammadiyah yang diwakili ortom untuk menyampaikan pendapatnya di forum yang digelar di kantor PDM Kabupaten Malang, Rabu, 28 Agustus 2019. Dipandu oleh Ketua MPK Kabupaten Malang, Ahad Abdul Jalil SAg, MPd, banyak pendapat disampaikan yang semuanya bermuara pada dukungan Mursidi sebagai bacabup. “Kami di majelis MPK sebagai fasilitator saja, tentang warga muhammadiyah yang ingin menyampaikan pendapatnya tentang apa saja, kususnya tentang kabar pencalonan ketua pdm sebagai bacabup,” ujar Ahad Abdul Jalil.

Sebagai mediator Ahad-nama panggilan Ahad Abdul Jalil-mengawali diskusi yang dibuka langsung oleh Ketua PDM Kabupaten Malang, Dr. Mursidi, MM. Usai menyampaikan penjelasannya, langsung dikejar dengan pertanyaan dari kader muhammadiyah yang hadir di ruang diskusi.
Salah satunya adalah anggota Lazismu kabupaten, Hariadi, langsung menyatakan dukungan kepada Mursidi sebagai bacabup. Sebab Mursidi merupakan figur atau simbol representative dari muhammadiyah kabupaten. Jika warga muhammadiyah mengaku jumlahnya di kabupaten sekian juta, maka munculnya Mursidi akan riil dukungan suara memilihnya.
Bahkan, Hariyadi mengatakan sudah menyiapkan semacam aplikasi yang berfungsi untuk mengisi KTP sebagai bentuk dukungan tersebut. Hanya saja aplikasi itu masih dalam tahap penyempurnaan. Tahapan ini disebabkan tim yang membuat aplikasi tersebut masih belum mempunyai data base pemilih. Itu sebabnya, jika sudah ada data base pemilih, maka tim yang terbentuk ini tinggal memasukkan nama langsung muncul apakah ini warga muhammadiyah atau bukan. Dari sinilah dapat diketahui secara pasti berapa jumlah warga muhammadiyah riilnya.

Menariknya Hariyadi mengungakapkan bahwa figur Mursidi secara terang-terangan sudah ada yang “melamar”. Bahkan Plt Bupati kabupaten yang sekarang juga sudah melirik Mursidi. Ini menunjukkan pesona Mursidi sangat menarik untuk massa khususnya muhammadiyah.
Hariyadi juga menyampaikan, ada calon dari independen yang sudah meminta Mursidi menjadi wakilnya. Namun hal itu “ditolak” sebab saat ini Mursidi sudah menjadi Bupatinya Muhammadiyah Kabupaten Malang. “Kami sebagai warga muhammadiyah akan mendukung full kepada pak Mursidi. Saat tabligh akbar nanti kalau bisa sudah muncul ini lho calonnya dari muhammadiyah,” tandasnya.
Hariadi menambahkan, jika dalam pertemuan antara PW Muhamamdiyah Jatim dengan enam PDM Kabupaten/Kota yang daerahnya ada pilkada serentak, sudah bisa dijawab semuanya apatis. Namun, sekarang saatnya menjawab pertanyaan PWM Jatim apakah PDM Kabupaten Malang akan menjadi penonton atau pemain, tentu siap menjadi pemain.
Suasana tambah hangat ketika perwakilan dari Aisyiyah, menyatakan siap melaksanakan keputusan PDM kabupaten apapun keputusannya. Namun untuk posisi bacabup atau bacawabup tidak mudah membalik tangan. Sebab pengalaman di kota lain, figur yang diusung warga muhammadiyah tidak mudah untuk menang. Itu sebabnya figur Mursidi merupakan sosok yang bisa diterima oleh semua kalangan.
Menguatkan pendapat lainnya, dikatakan oleh Kahar anggota Pemuda Muhammadiyah. Kahar mengatakan selain kekuatan muhammadiyah, juga harus njawil teman-teman di legislative meskipun bukan dari muhammadiyah. Karena teman-teman di legislative sudah mempunyai pengalaman sekaligus mesin politik. (don)