Mudahnya Sistem Pembayaran Saat Ini Menguntungkan Atau Menjerumuskan
Oleh: Aulia Meiradita, mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis, Jurusan Studi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang
Sistem pembayaran adalah sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lain nya. Atau bagaimana kita bertransaksi dalam jual beli. Beberapa tahun belakangan ini dunia mulai berevolusi dalam segala hal. Namun lebih cenderung pada teknologi dan sistem nya. Hal ini pasti berimbas pada perekonomian dan menyangkut akan jual beli suatu barang / jasa.
Beberapa revolusi / perubahan yang dapat kita rasakan dari perekonomian ini adalah bagaimana kita dimudahkan dalam melakukan transaksi dalam hal ekonomi. Begitu pula dengan sistem pembayaran dalam suatu perekonomia. Peran – peran sistem pabayaran dalam perekonomian ini adalah sebagai elemen infrastuktur keuangan suatu perekonomian untuk mendukung stabilitas keuangan. Selain itu juga sebagai saluran penting dalam mengendalikan ekonomi yang efektif. Serta sebagai alat untuk mendorong ekonomi.
Dengan adanya kemudahan dalam sistem pembayaran ini ada beberapa resiko yang perlu kita ketahui. Yakni Resiko kredit. Ketika salah satu peserta dalam sistem pembayaran tidak dapat memenuhi kewajiban saat jatuh tempo. Resiko Likuiditas. Ketika salah satu peserta dalam sistem pembayaran tidak dapat memenuhi kewajiban saat jatuh tempo, meskipun ia dapat memenuhinya di waktu yang akan datang. Resiko Hukum. Ketika adanya kerangka hukum yang lemah / ketidak pastian hukum dapat menyebabkan / memperburuk resiko kredit dan likuiditas. Resiko Operasional. Resiko yang timbul oleh faktor operasional seperti tidak berfungsinya secara teknis atau kesalah operasional. Resiko Sistematik. Ketidakmampuan salah satu peserta untuk memenuhi kewajiban / gangguan pada sistem yang menyebabkan ketidakmampuan peserta lain untuk memenuhi kewajibannya.
Salah satu Sistem pembayaran yang sering kita gunakan pada kebanyakan kalangan masyarakat adalah E Money atau uang elektronik. Kebanyak orang memakai sistem pembayaran ini untuk membeli barang kebutuhan sekunder atau tersier seperti baju, makanan, atau jasa.
Kemudahan dalam transaksi pada sistem pembayarn ini juga seringkali disalah gunakan oleh sebagian orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti hal nya yang dapat kita ketahui pada resiko nomor 3 yaitu resiko hukum. Karna adanya kerangka hukum yang lemah bisa menjadi beban bagi pengguna salah satu sistem pembayaran ini.
Kejahatan lainya terjadi ketika salah satu peserta dalam sistem pembayaran tidak bertanggung jawab dengan transaksi yang berlangsung. Maka akan merugikan pihak lain dalam sistem pembayaran tersebut. Hal ini dapat terjadi pada penjual ataupun pembeli dalam sistem pembayarn ini.
Dengan adanya sistem pembayaran non tunai ini, juga banyak masyarakat yang menjadikan gaya hidup yang konsumtif. Sehingga banyak dari mereka yang mengedepankan keingin tanpa memprioritaskan suatu kebutuhan. Dalam hal ini maka perlunya kesadaran dalam diri masing – masing untuk lebih mengedepankan prioritas dalam suatu kebutuhan.
Kita sebagai salah satu partisipan dalam sistim pembayaran ini juga harus berhati – hati dalam melakukan transaksi. Dengan mengamati dan memahami sitem pembayaran yang ada dan juga resiko – resiko yang ada dalam sitem pembayaran ini. Serta memprioritaskan kebutuhan dalam membelanjakan uang. Agar transaksi yang terjadi dapat saling menguntungkan pihak produsen maupun konsumen. (*)