Milad 92 SD Mutu Terbitkan Buku MGUEM Tentang Guru dan Orang Tua Siswa
ALUN-ALUN MALANG-Milad ke 92 SD Muhammadiyah 1 disingkat SD Mutu, selain menjadi ajang pentas bakat seni juga sarana gerakan literasi. Pada pucak milad SD Mutu di alun-alun Kota Malang hari ini (17/11) diluncurkan buku karya orang tua siswa berjudul Mencetak Generasi Ucakkep di Era Millenial (MGUEM). Buku setebal 82 halaman ini, ditulis oleh wali siswa SD Mutu.
“Kami sangat mendukung penerbitan buku ini, selain untuk mendukung gerakan literasi di sekolah. Sekligus sebagai sarana menuangkan gagasan orang tua siswa untuk perkembangan sekolah ke depannya,” ujar Salah satu penulis buku, Hilmy.
Apa judul tulisan jenengan? Hilmy menyebutkan sinergitas orang tua dan guru untuk membentuk generasi unggul. Secara umum tulisan dalam buku ini merupakan kerjasama antara orang tua dan guru di sekolah.
Hal ini harus dilakukan, lanjut Hilmy, disebabkan guru saja tidak cukup untuk mendidik siswa. Guru tetap butuh orang tua. Selama ini ada namanya paguyuban sekolah. Selama ini orang tua siswa belum memanfaatkan secara optimal keberadaan paguyuban.
Paguyuban, kata Hilmy, hanya sebagai perkumpulan wali murid saja. Padahal paguyuban dibentuk untuk menjembatani komunikasi antara orang tua dengan guru.
Bagaimana dengan SD Mutu? Hilmy mengungkapkan komunikasi antara SD mutu dengan orang tua siswa sudah baik. Hanya saja masih belum optimal. Jadi perlu dioptimalkan lagi untuk membantu guru dalam membentuk generasi yang unggul tadi. Caranya tentu saja dengan membangun komunikasi intensif antara guru dan orang tua.
Sementara itu, Waka Siswa SD Mutu Sahran MPDi, pada beberapa kesempatan sebelum milad sudah mengungkapkan bahwa penerbitan buku orang tua siswa ini untuk melengkapi penerbitan buku sebelumnya, yang ditulis oleh siswa SD Mutu. Diharapkan dengan terbitnya buku ini, akan menjadi motivasi bagi siswa lebih semangat terlibat dalam gerakan literasi. Sehingga minat baca terus meningkat, yang akhirnya bisa berdampak pada prestasi siswa dalam bidang akdemik dan non akademik.
Sahran lantas menyebutkan penulis buku tersebut diantaranya Titik Hidayati (Orang Tua M Faza Aulia Rahadiyanto), tulisannya berjudul SD Mutu Sekolah Islam Ramah Inklusi, Hilmy (Wali Murid Aisyah, Farhan, dan Fahri) menulis berjudul Sinergitas Orang Tua-Guru Dalam Membentuk Generasi Unggul, Dina Wifada (orangtua Ananda Kayyisa Elma Mazea) menulis berjudul Orang Tua Sebagai Partner Guru Dalam Membentuk Generasi Unggul, Cerdas, Kreatif, Berkarakter dan Peduli Lingkungan disingkat Ucakkep.
Tema yang sama disebutkan Sahran juga pada tulisan Nurniyati, Elly Dwi Astuti. Keduanya menulis tentang tema Ucakkep. Sedangkan Mardiah Hayati, mengupas tentang Orang Tua, Guru dan Generasi Bangsa. Berikutnya Vovi/Atha, menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dengan judul Orangtua Pelita Dalam gemerlapnya Globalisasi. Rusdiaya Fastiyah menulis judul Sebuah Pilihan, dan terakhir Sofia Inis Kurlila mengangkat judul Sudahkan Kita Mencetak Generasi Unggul di Era Millenial. (foto/editor: doni osmon)