Meski Yudisiumnya Online, Fikes UMM Jamin Mahasiswa Lulus Sesuai Kompetensi
UMM CORNER-Ada yang menarik ketika prosesi yudisium yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Kampus II UMM, Jl. Bendungan Sutami 188-A Kota Malang. Jika tahun-tahun sebelumnya biasa yudisium dilakukan di sebuah ruangan dengan dihadiri para yudisiawan dan pendamping seperti orang tua serta disaksikan pula para dosen serta pimpinan kampus, kali ini pemandangan yang cukup berbeda tampak dalam yudisium periode 2 Fikes UMM ini.
Apa perbedaan itu? Dekan Fikes UMM, Faqih Ruhyanuddin, M.Kep, Sp.Kep, MB, menjelaskan Fakultas Kesehatan UMM kali ini menggelar prosesi yudisium secara online dengan diikuti sekitar 86 mahasiswa yang terdiri dari 28 orang Program Studi Keperawatan, 29 orang dari Program Studi Farmasi, dan 29 orang juga dari Program Studi Fisioterapi.

Maka, tandas Faqih Ruhyanuddin, dengan yudisium semakin mengokohkan bahwa salah satu program studi D3 Keperawatan mendapatkan Akreditasi A LAM-PTKes menjadi bagian dari perguruan tinggi ternama Indonesia yang menggelar prosesi yudisium secara online. Tentu saja tujuan yudisium dilakukan daring guna mencegah segenap civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang terjangkit virus corona dan sejalan juga dengan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing
“Jadi kami tidak mengumpulkan mahasiswa dalam satu ruangan untuk ikut yudisium tapi kami lakukan yudisium online, dengan ini Fikes UMM sendiri menjadi bagian dari perguruan tinggi di Indonesia yang menggelar prosesi yudisium secara online menjaga protokol kesehatan,” ujar Faqih Ruhyanudin.

Dijelaskan Faqih Ruhyanudin yudisium dimaksud yakni proses akademik yang menyangkut pengumuman nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik yang telah diikuti. Para yudisiawan dari Fakultas Kesehatan ini mengikuti seluruh prosesi yudisium secara online/daring dari rumah atau tempat masing-masing lewat aplikasi meet dan disiarkan secara langsung lewat YouTube. Layaknya prosesi yudisium pada umumnya, mereka mengenakan pakaian rapi dan mengenakan atribut lainnya. Walau yudisium dilakukan secara online, para mahasiswa yang sudah yudisium ini selanjutnya menyelesaikan jenjang profesinya saja.
“Untuk mahasiswa yang sudah yudisium kami ucapkan selamat. Perlu diingat ini bukan akhir dari segalanya, perjalanan masih panjang, tetap jaga nama baik kampus, walaupun metode yudisiumnya berbeda, akan tetapi kalian lulus sesuai kompentensi. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan terima kasih,” pujinya. (foto/reporter: irfan wahyu setiawan/editor: doni osmon)