Mengenal Ismail Navianto, Pendekar Besar Tapak Suci Pencipta Jurus Merpati
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Bagi warga millennial persyarikatan Muhammadiyah Malangraya, nama Ismail Navianto, SH, MH, tentu sangat asing di telingganya. Padahal sumbangsih seorang Ismail Navianto dalam persilatan Tapak Suci di republik ini mempunyai andil besar dalam kemajuan tapak suci di nasional maupun internasional. “Pada saat itu jurus yang kami rumuskan ini langsung dipraktekan dalam kejuaraan internasional tapak suci di Wina, Belanda,” ujar Ismail Navianto, mengawali wawancara dengan wartawan tabloidmatahati.com via daring.
Dimaksud jurus yang dirumuskan adalah Jurus Merpati. Sebagai salah satu jurus dasar tapak suci yang diciptakan oleh Ismail Navianto sekitar tahun 1980 dipersembahkan untuk Perguruan Tapak Suci. Saat itulah Ismail Navianto diberikan gelar seorang pendekar besar. Jurus Merpati ini tercipta perpaduan gerak dari 3 aliran beladiri yaitu Hokian, Judo dan Pencak Silat. Sebab sebelum aktif di tapak suci pernah belajar kungfu dan menjadi pejudo kemudian belajar pencak silat.

Menurut Ismail Navianto, prinsip gerakan jurus Merpati cenderung menghindar, meminimalisirkan benturan pada serangan lawan namun memiliki serangan balik sangat mematikan. Sesuai dengan filosofi dari karakter hewan merpati yaitu “jinak jinak merpati”, itu sebabnya jurus merpati sangat cocok digunakan pesilat putri. Karakternya jurus ini seperti sifat wanita ketika didekati pria. Prinsip serangan jurus merpati adalah menggunakan kecepatan dan ketepatan sasaran. Karena rahasia kekuatan serangannya adalah serangan cepat, maka tenaga yang ditimbulkan juga sangat kuat. Namanya jurus merpati mengibas sayap.
“Untuk menjatuhkan lawan kita tidak perlu latihan khusus untuk melatih kekuatan alat penyasar. Tapi yang perlu dilatih adalah ketepatan sasaran. Merpati mengibas sayap menggunakan pangkal telapak tangan. Jika menyerang lawan tepat mengenai rahang maka lawan sebesar apapun pasti roboh tak sadarkan diri,” aku dosen di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang.
Ismail Navianto menjelaskan keunikan jurus merpati dengan jurus Tapak Suci lainnya pada fokus kelincahan gerak dan kecepatan serangan. Berbeda dengan jurus Tapak Suci lainnya hampir semua mempunyai karakter untuk maju terus menerjang lawan sehingga banyak terjadi benturan dengan serangan lawan. Tingkat kesulitan jurus merpati pada bentuk kuda kuda sempit dan cenderung bertumpu pada satu kaki. Tujuannya agar pesilat bisa bergerak lincah dengan bentuk kuda kuda sempit. Sebenarnya jurus merpati ini ditujukan sesuai dengan seorang pesilat yang mempunyai fisik lemah. Karena seorang dengan fisik yang lemah tidak bisa melakukan banyak benturan dengan lawan tapi dibutuhkan suatu kelincahan gerak untuk menghadapi lawan.

Itu sebabnya, tandas Ismail Navianto aplikasi jurus merpati ketika menghadapi lawan harus bisa mengetahui teming kelemahan lawan. Salah satu titik kelemahan lawan yaitu ketika lawan menyerang atau melangkah dengan perubahan kuda kuda. Nah disinlah saat tepat menggunakanjurus merpati. Karena ketika lawan menyerang atau melakukan perubahan kuda kudanya di situlah letak hilangnya keseimbangan tubuh lawan.
Melalui jurus merpati ini, tambah Ismail Navianto, sebagai amanah dari Pimpinan Pusat Tapak Suci yang diberikan kepada kader tapak suci di wilayah Malang. Sebab kader lain juga mendapatkan amanah yang sama. Misalnya almarhum Pendekar Besar Buchori Achmad, Kabupaten Jember pencipta Jurus Lembu, dan Pendekar Besar Kusnan David pencipta Jurus Harimau. (foto dokumen keluarga ismail navianto/editor: doni osmon)

Spesifikasi Jurus Merpati Mengibas Sayap:
Cenderung menghindar, meminimalisirkan benturan pada serangan lawan namun memiliki serangan balik sangat mematikan. Cocok digunakan pesilat putri. Mempunyai rahasia kekuatan serangan cepat, maka tenaga yang ditimbulkan juga sangat kuat. Menggunakan pangkal telapak tangan. Jika menyerang lawan tepat mengenai rahang maka lawan sebesar apapun pasti roboh tak sadarkan diri. Bentuk kuda kuda sempit dan cenderung bertumpu pada satu kaki. Sesuai pesilat mempunyai fisik lemah. Aplikasi tepat ketika lawan menyerang atau melangkah dengan perubahan kuda kuda. (dari berbagai sumber)