Melihat Jejak Sejarah Buku Yogyakarta Tempo Doeloe.
TABLOIDMATAHATI.COM, YOGYAKARTA-Yogyakarta adalah Daerah yang Istimewa, karena memiliki jejak sejarah yang panjang. Baik berkaitan dengan sejarah Nusantara hingga sejarah revolusi Indonesia. Setiap sudut Yogyakarta memiliki kisah romantik. Dalam beberapa kesempatan Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan Yogyakarta memiliki empat pilar utama yang melekat, yaitu Keraton Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Muhammadiyah dan Perguruan Taman Siswa.
Penyebutan empat pilar utama Yogyakarta tentu dengan maksud memberikan apresiasi atas jasa pada institusi yang memiliki rekam jejak yang istimewa di Yogyakarta. Rekam jejak ini tentu diakui secara kolektif oleh masyarakat secara luas. Kalau orang ingat Yogyakarta akan ingat pada institusi tersebut yang memberi warna khas Yogyakarta.
Buku Kumpulan Foto Yogyakarta Tempo Doeloe dilauncing pada sabtu 24 Februari 2024 di Kantor DPD RI Yogyakarta Jalan Kusumanegara 133 Umbulharjo, Kota Yogyakarta Ingatan kolektif dan kekhasan inilah yang menjadikan institusi tersebut menjadi pilar-pilar utama dalam kehidupan dan nafas perjalanan sejarah Yogyakarta.
Buku ini berisi kumpulan foto tentang Yogyakarta yang mengisahkan Kraton Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Muhammadiyah, Taman Siswa dan foto-foto tentang Yogyakarta dari masa lalu hingga orde baru dapat menjadi sumbangan bagi keistimewaan Yogyakarta.
Muhammad Afnan Hadikusumo selaku anggota DPD RI menyambut baik launching buku Yogyakarta Tempo Doeloe dan berharap semangat menerbitkan buku terus menyala.
Selanjutnya Revianto Budi Santoso selaku pengulas buku menjelaskan buku ini dapat menjadi informasi tentang pembangunan Yogyakarta dari masa ke masa. Buku ini juga memberi sebuah pengalaman tentang sejarah Yogyakarta yg penuh romantik. Memori untuk kemajuan Yogyakarta.
Afnan Hadikusumo memberikan pengantar pada launching buku Kumpulan Foto Yogyakarta Tempo Doeloe ini bahwa “ untuk bisa menulis buku perlu multi pengetahuan. Kita tentu masih menyadari bahwa tingkat leterasi masyarakat masih rendah. Kumpulan foto karya mas Iwan tentu melalui Proses literasi yang panjang untuk bisa terkumpul foto-foto lawas yang kemudian di satukan dalam satu Buku”. Pengalaman Afnan menulis beberapa buku juga rutin membuat tulisan di media cetak dan sedang proses menyelesaikan satu buku lagi yang akan segera terbit.
Kang Iwan menyampaikan bahwa awalnya hanya sekedar mengumpulkan buku- buku lawas yang di dapat dari toko-toko buku shoping jaman dulu. Sri Sultan Hamengku Buwono X pernah menyampaikan kalau Pilar Yogyakarta adalah Keraton Yogyakarta, UGM, Muhammadiyah dan Perguruan Tman Siswa. Kumpulan buku Yogyakarta Tempo Doeloe ini mencakup foto-foto 4 pilar Yogyakarta tersebut.
Dalam Launching buku ini ada pembahas yaitu Dr. Ir Revianto Budi Santoso M.Art menyampaikan bahwa memori bisa menjadi inspirasi masa depan. “ Inspirasi masa depan akan di challenge dengan kondisi saat ini. Suatu momen atau ketika sebuah foto hadir dalam sebuah kesempatan akan memantik pertanyaan foto itu akan mendistorsi kenyataan atau menguatkan kenyataan”.
Dalam launching buku ini dihadiri oleh Ahmad Syauqi Soeratno calon DPD RI dari DIY, Widiastuti Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, MPKSDI PWM DIY LSB PWM DIY, PCM UH, PRM Nitikan, Ortom tingkat wilayah dan tamu undangan dari komunitas sejarah dan komunitas buku lawasan. (Arief Hartanto/buletin sleman.com)