Media Gambar Santri RTM Indralaya Tadabur Ayat Kauniyah
TABLOIDMATAHATI.COM, SUMSEL-Rumah Tahfidz Muhammad (RTM) Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel, mempunyai berupaya bagaimana santrinya agar tidak terjebak dalam candu gadget yang banyak membawa mudharat bagi tubuh kembang santri yang usianya masih dasar. Hal ini diungkapkan salah satu pengajar RTM Ustadz Mukmin Hamzah kemarin (2/10/2020).
Caranya? Ustadz Mukmin Hamzah mengungkapkan dengan program menggambar. Sebab dengan menggambar santri usia dasar mampu meningkatkan keterampilan emosional dan sosial anak sehingga lebih kreatif dan imajinatif dalam tumbuh kembangnya.
Menggambar bagi seoarang anak usia dasar kata Ustadz Mukmin Hamzah, bukan saja bermanfaat untuk stimuli otak santri, sekaligus banyak manfaat lain seperti meredakan tingkat stres, mengontrol emosional, melatih kepekaan sosial, meningkatkan kecerdasan anak khususnya kreatifitas anak dan imajinatif anak.

Salah satu contohnya disebutkan Ustadz Mukmin Hamzah adalah santri menggambar pemandangan atau panorama. Pada proses menggambar ini santri diajak untuk berfikir tentang objek yang digambar secara kauniyah dan harfiah. Sehingga santri mengerti bahwa dengan menggmabr panorama atau pemandangan di sekitarnya secara tidak langsung sebagai cara menghayati atau mensyukuri ciptaan Allah di bumi ini. Sehingga santri tumbuh kesadaran untuk menjaga keseimbangan ekosistem hayati dan sumber alam wawasan berbasis lingkungan.
Menggambar tandas Ustadz Mukmin Hamzah, juga sebagai salah satu metode pengalihan candu game. Namun penggunaan gadget pada anak usia dasar harus diarahkan dalam bimbingan sebagai media pembelajaran informasi dan publikasi.
Sementara itu, salah satu pengajar RTM Indralaya lainnya, Rusni Achmad, SE, MM, mengatakan proses belajar mengajar yang menarik adalah upaya guru atau ustadz untuk menyampaikan pesan edukasi bisa berupa bentuk permainan di alam terbuka menggambar, melukis di dalam ruang kesemuanya adalah wujud untuk peningkatan edukasi psikomotorik peserta didik. (foto/kontributor: marta pujiono/editor: doni osmon)