Mahasiswa UMM Inovasi Sarung Tangan Pencegah Kecelakaan Kerja
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Masih tingginya angka kecelakaan kerja di negara ini, membuat prihatin salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Mahdan Razaq dan Sulthan Dzulfikar Adham. Keduanya berhasil membuat karya inovasi bertajuk sarung tangan pencegah kecelakaan kerja.
Seperti apa arung tangan tersebut? Mahdan Razaq, mengungkapkan ide pembuatan alat ini berasal dari tugas kuliah yang di dapatkanya. Ketika sedang melakukan penelitian mengetahui bahwa banyak kecelakaan kerja di perusahaan terjadi akibat para pekerja yang kelelahan. Berangkat dari sinilah akhirnya tercipta sarung tangan pencegah kecelakaan kerja.
Dikatakan Mahdan bahwa inovasi sarung tangan pencegah kecelakaan kerja ini sangat cocok di perusahaan bidang konstruksi. Jadi memang para pekerjanya bekerja untuk bangunan proyek-proyek perumahan. Saat wawancara beberapa pekerja memang sering terjadi kecelakaan kerja karena para pekerja terlalu kelelahan, dengan memakai sarung tangan pencegah kecelakaan kerja ini hal ini dapat diminimalisir resikonya.
Mahdan lantas menjelaskan tentang cara kerja sarung tangan safety ini. Sarung tangan ini bekerja untuk mengukur denyut nadi pemakainya. Ketika pekerja memiliki denyut nadi lebih tinggi atau lebih rendah dari angka normal maka pekerja akan diminta untuk beristirahat sampai denyut nadinya kembali normal. Selain itu sarung tangan ini juga berguna untuk melindungi tangan para pekerja.
Mahdan menyebutkan kendala ketika membuat alat ini, terutama pada alat kalibrasi sensor. Alat tersebut berfungsi untuk mengukur denyut nadi, namun tidak bekerja dengan baik. “Alat pengukur denyut nadi tidak bekerja dengan baik. Kami akhirnya memindahkan posisi alat tersebut yang sebelumnya berada di jadi menjadi di pergelangan tangan dekat dengan nadi,” ucap mahasiswa Teknik Industri itu.
Sekedar diketahui Mahdan dan tim mengajukan rancangan ini ke Pekan Kreativitas Mahasiswa – Teknologi (PKM-T) pada tahun 2019 dengan menggandeng CV. Tri Karya Jaya sebagai mitra. PKM ini berhasil lolos sampai ke tahap pendanaan. Tak hanya sampai disitu, Mahdan kembali mengajukan PKM ini pada Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AST-PTM) 2020 dan berhasil meraih juara satu pada kompetisi tersebut.
Mahdan mengatakan bahwa sarung tangan safety sensor pencegah kecelakaan kerja telah selesai diproduksi dan siap untuk digunakan oleh mitranya. “Kami berharap alat ini dapat berguna untuk mengurangi kasus kecelakaan kerja yang terkait dengan kelelahan dan semoga ke depannya alat ini akan lebih dikembangkan lagi. Terutama di bagian pengukur denyut nadi,” harapnya. (foto/rilis: humas umm/editor: doni osmon)