Maharesigana UMM Relawan Peduli, Menebar Manfaat Selama Pandemi
TABLOIDMATAHATI.COM, UMMCORNER-Bulan Maret dikenang sebagai bulan covid munculnya kasus pertama pasien corona ini. Pandemi ini menjadi momentum Maharesigana (Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana), Universitas Muhammadiyah Malang, berkiprah menangani bencana alam, sosial, dan kesehatan. Itulah yang dikenang Ketua Maharesigana UMM, Rindya Fery Indrawan.
“Sampai detik ini, sudah ada satu juta lebih orang yang mengakses. Setahun lalu, dalam satu hari kami bisa mengangkat telepon dan membalas WA sekitar 100-200 panggilan. Tantangannya luar biasa sekali saat itu,” kenang Fery kemarin.
Fery melanjutkan kenangannya bahwa saat awal covid Maharesigana bergerak cepat dengan membuka call center. Tujuannya untuk mengakomodir semua pertanyaan dari seluruh Indonesia. Layanan tersebut dilangsungkan atas kerja sama universitas dan RS UMM.
Selain call center, kata Frey tim Maharesigana UMM juga ikut membantu di rumah sakit pada proses screening hingga suplai konsumsi bagi tenaga medis di pos-pos rumah sakit yang kewalahan.
“Itu tantangan di awal melakukan penanganan covid. Setelah itu, kami juga turut membantu Kecamatan Dau untuk melakukan edukasi, razia masker juga pembagian sembako kepada orang-orang yang terdampak pandemi, penggalangan dana,” tandasnya.
Kegiatan lainnya? Fery mengungkapkan membuat program Maharesigana Peduli Pendidikan (MPP). Program pendampingan bagi anak-anak kurang mampu yang dilakukan oleh para relawan dari seluruh Indonesia. Ada yang berlokasi di Bangka Belitung, Lampung, Ambon, Jember, Flores dan beberapa kota lainnya. Para relawan bertugas untuk membantu akses internet, memberikan wawasan teknologi, serta mengajari anak-anak dalam belajar.
Setahun berlalu, hingga hari ini Maharesigana UMM masih bekerjasama dengan UMM dan RS UMM untuk melakukan mitigasi COVID-19. Kegiatan yang dilakukan meliputi screening pengunjung RS, Poli Pinere, pemusaran jenazah hingga membantu menguburkan jenazah.
Tidak hanya untuk masyarakat luas, Magaresigana juga berkontribusi besar bagi sivitas akademika kampus. Pembina Maharesigana UMM, Zakarija Achmat menyampaikan bahwa membersamai Maharesina setahun ini adalah hal terbaik yang dia alami. Kerja keras yang dilakukan timnya mampu menekan angka penularan covid di wilayah UMM.
“Hal yang paling berkesan dalam usaha kami satu tahun belakangan tentu saja angka kasus covid yang prosentasenya relatif kecil. Kalau dilihat dari jumlah yang terkonfirmasi juga kecil, bahkan tidak sampai lima persen,” pungkasnya. (foto/rilis: humas umm/editor: doni osmon)