Lulusan SMA-Sarjana Paling Banyak Menganggur
JANTI-Kota Malang sebagai salah satu kota metropolis yang padat penduduk ternyata mempunyai angka pengangguran cukup signifikan. Menariknya pengangguran tersebut tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Hanya meski begitu masih jauh untuk sejahtera tingkat ekonominya. Apa penyebabnya? Satria Candra Wibawa, A. Md, Staff Seksi Statistik Sosial BPS Kota Malang, menyebutkan ada beberapa penyebab pengangguran di Kota Malang, karena perasaan putus asa dan ragu-ragu tidak memiliki kemampuan apapun sehingga bingung untuk mencari kerja. Mereka yang sudah lulus sekolah atau kuliah yang sedang mencari pekerjaan dan belum pulang ke daerah asalnya, sehingga mewujudkan persaingan antara warga Malang sendiri dengan pendatang.
Dijelaskan Candra-begitu Satria Candra Wibawa disapa- BPS Kota Malang mengambil sampel 760 rumah tangga dari populasi 874.890 penduduk di Kota Malang. Selama tiga tahun terakhir mulai 2017, 2018, dan 2019 pengangguran di Kota Malang menurun. Tahun 2017, total pengangguran yaitu 31.993 orang dengan pemetaan 21.109 laki-laki dan 10.884 perempuan. Pada tahun 2018, jumlah penganggurannya 30.893 orang dengan pemetaan 18.481 laki-laki dan 12.417 perempuan. Terakhir pada tahun 2019, pengangguran berjumlah 27.664 dengan pemetaan 17.396 laki-laki dan 10.268 perempuan. Bisa disimpulkan selama tiga tahun terakhir pengangguran berkurang hingga 4.329 orang.
Menurut Candra, ada enam kategori pengangguran yang pertama tidak punya/SD sederajat tahun 2017 berjumlah 6.116 orang, tahun 2018 turun ke 5.713 orang, dan tahun turun ke 5.086 orang. Kedua, tingkat SMP/Sederajat mulai tahun 2017 berjumlah 4.254, tahun 2018 turun ke 2.029 orang, dan tahun 2019 naik ke 3.075 orang. Ketiga, tingkat SMA/MA mulai tahun 2017 berjumlah 5.297 orang, tahun 2018 turun ke 3.518 orang, dan tahun 2019 naik ke 7.245 orang. Keempat, tingkat SMK mulai tahun 2017 sejumlah 5.550 orang, tahun 2018 naik ke 9.494 orang, dan tahun 2019 turun ke 5.390 orang.
Sedangkan, kelima pada tingkat vokasi D1/D2/D3 mulai tahun 2017 berjumlah 915 orang, tahun 2018 turun ke 526 orang, dan tahun 2019 turun ke 377 orang. Keenam, tingkat Perguruan Tinggi/D4 mulai tahun 2017 sejumlah 9.861, tahun 2018 turun ke 9.618, dan tahun 2019 turun ke 6.491. Data dari BPS tersebut menunjukkan pengangguran paling banyak di Kota Malang dari segi pendidikan pada tingkat SMA/MA, Perguruan Tinggi/D4, dan SMK.
Candra mengungkapkan upaya Pemkot Malang dalam menanggulangi dampak pengangguran dengan mengembangkan industri kreatif seperti fotografi, aplikasi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja memberikan pelatihan-pelatihan. contohnya di Kelurahan Tanjungrejo untuk membuat kaos konveksi dengan diberikan bantuan modal.
Selain data pengangguran, kata Candra, BPS juga menerbitkan jumlah penduduk 15 tahun ke atas di Kota Malang yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2019 yaitu Pertanian (primer) berjumlah 4.990 orang, Manufaktur (sekunder) berjumlah 98.184, dan Jasa (tersier) berjumlah 327.378. Jika ditotal, yang bekerja pada tahun 2019 di Kota Malang sejumlah 430.552 orang. (caca)