LLHPB PP Aisyiyah-GIDKP Blusukan Pasar Tradisional Kampanye Lingkungan
TABLOIDMATAHATI.COM, JAKARTA- Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) bekerjasama Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah giat program peningkatan kesadaran lingkungan.
Menurut Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP Aisyiyah Hening Parlan, giat yang dilakukan pada (12/8) mendukung Peraturan Gubernur No.142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan di Pasar Rakyat.
Untuk memulai dan menyebarluaskan program ini, GIDKP bersama LLHPB PP ‘Aisyiyah kick off Program Peningkatan Kesadaran Lingkungan melalui Pendekatan Keagamaan: Pelarangan Plastik Sekali Pakai di Pasar Tradisional, di Pasar Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Tujuan kick off ini, kata Hening pertama untuk memperkenalkan program ini kepada masyarakat, khusus pedagang dan konsumen Pasar Tebet Barat. Kedua untuk memberikan informasi kepada masyarakat serta organisas/pemangku kepentingan agar dapat terlibat dan mampu bekerja sama terhadap upaya peningkatan kesadaran untuk mendukung pentingnya pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di Pasar Tradisional. Tujuan ketiga, mengajak pedagang, konsumen, dan kelompok masyarakat turut serta dalam mengkampanyekan pasar bebas plastik.
Dijelaskan Hening tindakan adalah cerminan dari agama. Esensi agama ialah perilaku manusia. Tindakan manusia dalam menggampangkan penggunaan plastik, menjadikan manusia lupa bahwa itu adalah bagian dari merusak diri serta merusak bumi.
Hening membagikan langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai demi mencegah kerusakan bumi. Pertama, mengkampanyekan untuk menjaga bumi dengan landasan ayat-ayat Al-Qur’an. Kedua, proses edukasi seperti menyebarkan brosur-brosur untuk mengurangi sampah plastik. Ketiga contoh atau mengaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rommel Pasaribu mengapresiasi pelaksanaan program ini. Daerah Jakarta Selatan tepatnya di Tebet Barat dipakai sebagai daerah pertama gerakan cinta terhadap lingkungan hidup.
Hasil survey yang dilakukan instansinya, dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup menunjukkan hasil secara umum rata-rata hampir 80-90 persen, toko atau swalayan tidak menyediakan lagi kantong belanja plastik sekali pakai, sedangkan di pasar rakyat belum memuaskan masih di bawah 40 persen.
Di tempat sama, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Jakarta Selatan Nurdiati Akma mengingatkan peduli dengan kebersihan dan kelestarian lingkungan, termasuk aksi bersama dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai ini merupakan bagian dari ibadah.

“Mari sekarang ini kita siapkan diri urusan akhirat kita, di mana kita perlu ingat akibat kerusakan yang bisa timbul di masa depan akibat menumpuknya sampah-sampah plastik,” tutur.
Sementara Direktur Eksekutif GIDKP (Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik) Tiza Mafira menjelaskan tantangan dan fokus program ini. Penggunaan plastik sekali pakai dari pedagang menjual bahan-bahan basah di pasar tradisional. Solusinya konsumen membawa tempat makan, botol minum dari rumah dan lain sebagainya.

Kepala Divisi Kerjasama Bisnis dan Komersial-Perumda Pasar Jaya, Lasma Pujiarti Saragih, upaya mengurangi plastik secara umum di Pasar Jaya sudah dilakukan, misalnya SK direksi nomor 202 tahun 2020 tentang pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.
Bahkan mengenakan sanksi kepada pedangan apabila masih menggunakan plastik sekali pakai, itu akan ditindak dengan menggunakan surat peringatan satu sampai tiga, hingga penutupan tempat usaha. (rilis: tim LLHPB PP Aisyiyah/GIDKP/editor: doni osmon)