Libur Panjang Siswa ABA 17 Kota Malang Tetap Belajar, Laporannya Melalui Grup WA
BARENG-Libur panjang dalam rangka corona, membuat sekolah membuat kebijakan baru namun tidak mengurangi esensi untuk belajar seperti di sekolah. Salah satu materi yang diberikan adalah materi yang sudah tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) TK ABA 17 Kota Malang. “Kami tidak akan kawatir anak kami belajar tanpa bimbingan guru di sekolah. Sebab kami sebelum liburan sudah mem berikan materi untuk dikerjakan di rumah,” ujar Kasek ABA 17 Kota Malang, Latifa, SPd, kemarin.
Menurut Latifa, acuan belajar adalah RPPH sebab pada RPPH terdapat acuan untuk mengelola kegiatan belajar dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan oleh pendidik. Format RPPH tidak harus baku tetapi memuat komponen-komponen yang ditetapkan.
Latifa menjelaskan, ketika berada di rumah maka siswa harus mengerjakan tugas yang diberikan sekolah sebelum liburan. Tugas itu harus dikumpulkan melalui grub WA setiap hari. Bentuknya bisa foto, rekaman suara, maupun video. Intinya tugas itu harus dikerjakan dan dibuktikan dengan mengirimkan bukti belajar tersebut.
Kenapa harus dikirimkan buktinya belajar di rumah? Latifa mengatakan hal itu sebagai dasar penilaian hasil belajar anak usia dini . Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
Nah, kata Latifa, sebelum liburan siswa diberikan tugas yang terkait tema dan merinci sub tema. Menentukan kegiatan sesuai bidang pengembangan yaitu nilai-nilai agama dan moral, sosial, emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Semua ini harus dilaporkan setiap hari, sehingga guru kelas mengetahui siswanya jam belajar sudah mengerjakan tugas apa saja. Semua ini bisa dibimbing oleh orang tua, terkait waktu bisa menyesuaikan sebab kami harsu menyesuaikan dengan jadwal orang tua yang bekerja. Apabila tidak melaporkan dewan guru menganggap siswa tersebut tidak masuk. “Kami sebelumnya sudah membuat kesepakatan bersama wali murid. Alhamdulilah wali murid mendukungnya,” akunya.
Latifa lantas menjelaskan, dari pantauan guru selama beberapa hari ini siswa dianggap masuk semua sebab mengirimkan tugas yang dikerjakan di rumah. Menariknya ketika siswa belajar di rumah, guru ABA 17 tetap masuk dengan materi menilai tugas yang sudah dikirimkan. Selain itu guru ABA 17 melakukan shlat sumnnah, dzikir, dan berdoa untuk keselamatan keluarga besar ABA 17 Kota Malang dan bangsa ini terbebas dari corona. “Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk orang tua yang sudah pengertian untuk mendampingi siswanya belajar di rumah,” pungkasnya. (foto/kontributor: latifa)