Lazismu-PDM Kota Malang Bahas PMK Bersama Pakar
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Menjelang Idhul Adha Lazismu Kota Malang menggelar sosialisasi bersama para pakar dan instansi pemerintah tentang PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang saat ini membuat kawatir masyarakat khususnya peternak.
Menurut Sekretaris Lazismu Kota Malang, Dra. Uty Wijayani, kegiatan yang difasilitasi PDM Kota Malang ini menghadirkan akademisi Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. drh. Lili Zalizar MS, serta Dinas Pertanian Pangan drh. Anton Pramujiono, serta penguatan berqurban ke Lazismu Kota Malang oleh Ketua PDM Kota Malang, Dr. Abdul Haris MA.

Menurut Uty Wijayani, sebagai opening dilakukan Wakil Ketua Lazismu Kota Malang ustadz Anas Yusuf, S.PdI, bahwa Lazismu Kota Malang mempunyai program QurbanMu inovasi bidang ketahanan pangan dengan berqurban di Lazismu manfaatnya bisa sepanjang tahun.
Berikutnya, lanjut Bu Uty himbauan untuk berqurban ke Lazismu Kota Malang disampaikan oleh Ketua PDM Kota Malang, ustadz Abdul Haris bahwa peserta yang seluruhnya dari unsur ortom dan AUM Muhammadiyah-Aisyiyah untuk berqurban ke Lazismu Kota Malang sebagai lembaga yang ditunjuk dalam pelaksanaan qurban.

Berikutnya tandas Bu Uty, akademisi UMM Lili Zalizar menjelaskan tentang apa itu PMK suatu Penyakit Mulut dan Kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Penyakit tidak menular pada manusia (zoonosis) dan bisa disembuhkan dengan vaksin atau konsultasi pada ahlinya.
Nah untuk itu, lanjut Bu Uty menirukan penjelasan prof Lili harus mengenal ciri ternak terkena PMK seperti demam, mulut berliur, pelepuhan di bagian gusi dan mulut, pada kuku dan kaki terlihat sayatan, dan semisalnya.
Terakhir kata Bu Uty meski begitu tidak perlu dikawatirkan, karena peternak bisa konsultasi ke Dinas Pertanian Pangan Kota Malang seperti yang disampaikan drh. Anton Pramujiono, bahwa pemerintah sudah menurunkan tim ke perternak mengantisipasi wabah PMK. Bahkan sudah memberikan vaksin dan obat kepada sapi yang terindikasi terkena PMK. Dari aksi ini wabah PMK sudah mulai mereda dipastikan aman untuk berqurban. (rilis: uty wijayani/editor: doni osmon)