Ketua IAI Jatim Sebut Apoteker FIKES UMM Istimewa Lulus 100 Persen
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Ketua Pengurus Daerah IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Jawa Timur Dr. Apt. Abdul Rahem, M.Kes, sebagai saksi Pengucapan Sumpah Apoteker mahasiswa FIKES UMM. Kelulusan tahun ini sangat istimewa dan memuaskan hingga mencapai angka 100 persen.
Menurut Abdul Rahem, tidak semua perguruan tinggi mampu mencapai angka kelulusan tersebut. “Pengambilan sumpah saat ini betul-betul sangat istimewa. Karena yang diambil sumpah apotekernya dinyatakan lulus ujian kompetensi. Dengan hasil dinyatakan lulus 100 persen, tidak semua perguruan tinggi mengalami dan mencapai angka tersebut. Ini merupakan prestasi buat Universitas Muhammadiyah Malang,” puji Abdul Rahem.
Ketika mahasiswa sudah menempuh profesi apoteker, kata Abdul Rahem kemudian mendapatkan gelar serta mengucap sumpah sebagai apoteker, maka lulusan dari semua universitas itu sama, apakah universitas negeri ataupun universitas swasta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang memiliki banyak mitra kerja sama sehingga penyaluran tenaga apotekernya berjalan denga baik.

Diharapkan, kata Abdul Rahem, nantinya mahasiswa yang telah mendapatkan gelar apoteker untuk kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengembangkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai dunia kesehatan.
“Saya harap kalian yang ada di sini bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat sekitar. Terutama masyarakat daerah asal kalian, setelah ini kalian bisa kembali ke daerah masing-masing untuk memberi petunjuk kepada masyarakat mengenai dunia kesehatan dan mengedukasi mana yang salah dan mana yang benar,” tegasnya.
Sumpah apoteker menjadi dambaan utama mahasiswa farmasi, tambah Abdul Rahem, karena memiliki nilai-nilai yang sangat sakral di dalamnya. Tahun ini bisa dilakaukan secara offline dimasa pandemi ini dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Meskipun orang tua dan wali mahasiswa mengikuti secara virtual.
Abdul berpesan dalam penutupan sambutannya agar mahasiswa nantinya ketika praktek dilakukan secara bertanggung jawab. Berpraktek menurutnya berarti bukan hanya ada papan nama saja melainkan kehadiran apoteker dalam melayani masyarakat juga menjadi tugas utama. “Saya berpesan dalam berpraktek dilakukan secara bertanggung jawab apalagi temen-temen semuanya disumpah di bulan Ramadhan. Berprakter bukan hanya papan nama saja yang kelihatan tapi kehadiran anda melayani masyarakat juga menjadi tugas yang mulia. Ini bukan hari terakhir buat kalian, ini awal perjuangan yang lebih nyata dan jangan pernah berhenti untuk belajar,” ungkapnya. (reporter: dio riesta/editor: doni osmon)