Keluarga Sakinah PCM Krembangan Surabaya Aktif Lagi, Bahas Dahlaniah
TABLOIDMATAHATI.COM, SURABAYA-Sejak pandemi covid pengajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya terhenti. Ketua PCM Krembangan Surabaya, Sutikno, S.Sos, mengatakan pengajian berlebel Keluarga Sakinah diaktifkan kembali.
Ustadz Sutikno mengatakan kali ini sebagai narasumber adalah KH. DR. Nurbani Yusuf asal Kota Batu tematik Moderasi Beragama Menurut Muhammadiyah Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah di Aula AR Fachrudin SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Ahad (05/12/2021).
Menariknya, ustadz Sutikno menyebutkan kegiatan kali ini juga dilangsungkan pembagian trophy dan piagam penghargaan oleh ketua dan sekretaris PCM Krembangan kepada sembilan AUM dan ortom pemenang lomba Milad 109 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh PDM Kota Surabaya, sekaligus pelantikan tiga Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Dupak Bangunsari, Dupak Bandarejo, dan Morokrembangan Surabaya.

Tandas ustadz Sutikno, memulai kajian Keluarga Sakinah yang sudah lama berhenti untuk silaturahim antar warga dan simpatisan muhammadiyah Krembangan Surabaya.
“Ini sudah dua kalinya kami menggelar kajian sakinah, awal November kemarin kajian sakinah perdana ditempat yang sama di aula AR Fachrudin. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir dan kita bisa beraktivitas kembali,” ucap ustadz Sutikno.
Narasumber KH. DR. Nurbani Yusuf memaparkan kiprah persyarikatan Muhammadiyah untuk umat dan bangsa tidak perlu diragukan lagi yang telah membuktikan dirinya sebagai kontributor terbesar dalam pembangunan bangsa baik di bidang agama, pendidikan, maupun sosial.
Nurbani Yusuf, presiden pertama Soekarno adalah kader Muhammadiyah dan istrinya, Fatmawati juga merupakan kader Aisyiyah adalah sosok yang menjahit bendera merah putih yang berkibar saat proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan salah satu sejarah kiprah Muhammadiyah yang turut serta dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Masih kata ustadz Nurbani Yusuf, dakwah itu mengajak ahli maksiat menjadi ahli sholat, tidak menunjuk namun memberikan contoh. Sebagai generasi muda kita juga mempunyai kewajiban untuk bertakjim atau menghormati kepada para sesepuh Muhammadiyah.
Terakhir, menurut ustadz Nurbani Yusuf yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Malang ini bahwa ideologi Muhammadiyah adalah Dahlaniah. Kalau mau bermuhammadiyah harus mempelajari KH. Ahmad Dahlan dengan teologi Al-Maa’un yang berisi tuntutan supaya umat Islam tidak hanya berhenti pada praktik-praktik ritual keagamaan saja dalam menjalankan syariat agama, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan amal sosial. (rilis: yuda panuluh/editor: doni osmon)