Kelas Baca SD Muhammadiyah 9 Kota Malang, Hasilkan Puluhan Buku Karya Siswa
PANGLIMA SUDIRMAN-Ide kreatif terus dilakukan pengurus sekolah SD Muhammadiyah 9 Kota Malang. Salah satunya dengan membuka kelas baca. Apa kelas baca tersebut? Guru SD Muhammadiyah 9 Kota Malang, Diyah Ayuning Tyas, M. Pd, menyebutkan di dalam kelas ada satu sudut literasi untuk membaca. Sudut ini terdapat rak buku untuk siswa.
Dari program kelas baca ini, kata Diyah-nama panggilan Diyah Ayuning Tyas-siswa diharapkan mampu meningkatkan daya bacanya terhadap sesuatu yang belum diketahui. Pengetahuan baru ini terkait dengan materi pengetahuan umum yang fungsinya mendukung materi pelajaran di dalam kelas. Itu sebabnya, Diah sebagai pelopor ide kelas baca ini berusaha mengganti judul buku setiap dua minggu sekali.

Menurut Diah, ide munculnya kelas baca ini berdasarkan sikap siswa yang kurang tertarik dengan baca buku. Minat bacanya masih kurang dilihat dari jumlah peminjam buku di perpustakaan sekolah. Nah, ketika ada gelar baca di sekolah yang mempunyai waktu 30 menit untuk membaca buku, realitasnya dalam waktu 15 menit sudah mulai jenuh kemudian menutup bukunya beraktifitas lain.
Melihat kondisi ini, aku Diah, munculah strategi bagaimana cara siswa lebih mencintai buku. Salah satu strategi tersebut adalah memberikan keluasan untuk menggambar pada hari Jum’at. Setelah siswa menggambar siswa tersebut diminta untuk menceritakan gambarnya kepada teman sekelas.

Setelah bercerita tentang gambar itu, ungkap Diah, siswa diarahkan untuk menulis tentang gambar yang dibuatnya tentang apa, dan alasan kenapa menggambar objek tersebut. Strategi inilah ternyata membuahkan hasil, siswa yang semula tidak suka membaca akhirnya merasakan asyiknya membaca. Sebab siswa merasa ada penghargaan dari siswa sekelasnya tentang objek gambar yang diceritakan dan mendapat apresiasi dari teman sekelas yang lain. “Sekarang Alhamdulillah, siswa tanpa kami beri tugas sudah sadar membaca. Setelah usai pelajaran atau hafalan siswa langsung membaca buku dan mencari buku apa yang hari ini baru,” aku Wali Kelas II SDM 9 ini.
Untuk mengganti buku baru tersebut, Diyah meminjam buku dari perpustakaan sekolah untuk ditempatkan di rak buku setiap kelas. Sehingga siswa tidak merasa bosan karena setiap dua minggu sekali bukunya berganti.
Menariknya Diyah menyebutkan budaya membaca di SDM 9 ini sudah sekitar 3 tahun lalu. Sekarang sudah 80 persen siswa gemar membaca. Bahkan sekarang sudah pada tahap literasi dalam pembelajaran. Maksudnya, dalam pembelajaran tersebut sudah dimaksukkan materi membaca dan menulis.
Ke depannya? Diyah menyebutkan literasi di sekolah ini akan dikembangkan ke outdoor literasi. Siswa diajak ke suatu tempat umum, dan di lokasi tersebut siswa diminta untuk story telling atau menceritakan apa yang sudah dibacanya. Sehingga masyarakat mengetahui bahwa hasil literasi di SD Muhammadiyah 9 memang nyata dan berdampak pada siswa.
Kelas baca ini, disebutkan Diyah meliputi kelas I, V, III, dan kelas IV. Program terlaksana ini bisa dilihat dari buku para siswa. Hasil akhirnya tulisan siswa terdokumentasi dalam bentuk buku. “Ini adalah karya siswa yang sudah dibukukan. Jumlahnya lebih dari sepuluh,” pungkas Ketua Taman Baca SABARO (Sanggar Baca Lesanpuro) ini. (foto/pewarta: doni osmon)