Kamisan RBAL Bahas Tips Mahasiswa Kreatif-Inovatif
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN– Rumah Baca Api Literasi (RBAL) menggelar Kajian Malam Insan Berkemajuan alias kamisan sedikit berbeda fokus temanya. Pada Kamis (4/2/2021) RBAL menghadirkan pemateri Shopyan Jepri K, sebagai founder hi.konselor.
Shopyan menyampaikan bahwa untuk menjadi mahasiswa yang inovatif dan kreatif saat ini tidak bia dibandingkan dengan mahasiswa saat 10 tahun yang lalu. Seab mahasiswa saat ini berbeda tantangannya, beda eranya dan beda peluangnya itu sendiri.
Menurut Shopyan bergulirnya era industri 4.0 dan era society 5.0 menjadikan mahasiswa sebagai generasi suatu bangsa menjadi pusat dari segalanya. “Hal ini juga sering kali memunculkan pola pikir bahwasanya mahasiawa sekarang lebih asik dengan adanya kemajuan jaman, sehinga terbuai dengan kemudahan yang dirasa yang tidak memunculkan rasa kesenjangan diberbagai sisi. Padahal apabila hal itu dirasakan oleh mahasiwa sebagai agen perubahan, maka akan banyak sekali hal yang bisa dilakukan dengan saat ini, tentu teknologi sudah menjadi konsumsi wajib bagi mahasiwa akan tetapi mengapa masih sering kali adanya hoax,” jelasnya.

Shopyan melanjutkan misalnya idealnya menjadi laboratorium kaum intelektual, menjadi kawah candradimuka yang dimana saat mahasiswa lulus dia bukan hanya menjadi individu yang memiliki gelar di belakang nama tetapi memang memiliki pengetahuan yang tujuannya bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Menjadi mahasiswa yang inovatif dan kreatif, kata Shopyan itu jalan menjadi manusia yang seutuhnya. Karena menjadi manusia yang kreatif dan inovatif selalu berfikir dan bertindak dengan hal yang di luar dugaan.
Shopyan mengungkapkan dengan jalur prestasi akademi, prestasi organisasi atau pengabdian masyarakat. Ketika menjadi mahasiswa sudah seharusnya digunakan untuk melatih mental lebih kuat, menambah skill yang lebih banyak dengan berbagai forum konferensi, seminar dan diskusi. Karena manusia yang berilmu akan diangkat derajatnya dari orang lain.
Oleh sebab itu Shopyan menyarankan saat ini para mahasiswa mulai kenali potensi diri, lakukan dengan konsisten dan akan menemukan semuanya. Kalau tidak kejam pada diri sendiri dunia akan lebih kejam pada diri kita. (kontributor lamongan: fathan faris saputro)