Ingatkan Kesimbangan Antara Habluminnallah dan Hablum-minnanas
GADING KASRI-PCM Klojen tidak pernah berhenti mengadakan kegiatan rutinnya, minimal istiqamah melakukan pengajian taklim tentang manhaj muhammadiyah. salah Satunya setiap Ahad di ranting binaan PCM Klojen. Bertepatan Ahad 17/11, bertempat di masjid Al Ashr, Jl Jombang, Kota Malang, kembali PCM Klojen melalui PRM Gading Kasri menggelar taklim dengan tema Hikmah Maulid Membangun Ahlaq Mulia, Meneladani Kepribadian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam.
Pengajian dengan pemateri Ustadz Umar Qusyayin tersebut membahas tentang kepribadian Nabi Shallallahu Alaihi Wassallam. Menurut Ustadz Umar Qusyayin, meneladani kepribadian nabi Shallallahu Alaihi Wassallam, sudah cocok dengan muhammadiyah (pengikut nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassallam).
Seorang warga muhammadiyah, lanjut Ustadz Umar-nama panggilan Umar Qusyayin-mengacu pada pedoman hidup Islami warga muhammadiyah, ada beberapa hal yang bisa dilandaskan sesuai dengan tema. Yaitu kehidupan pribadi dalam aqidah, ahlak, dalam ibadah, serta dalam muamalah duniawiyah.
Menurut Umar, setiap warga muhammadiyah harus mempunyai pedoman kesadaran hidup dan kesadaran imani berupa tauhid hanya kepada Allah. Warga muhammadiyah dituntut meneladani perilaku dan mempraktekan akhlak mulia Nabi Shallallahu Alaihi Wassallam, berupa sifat sdiq, amanah, tabligh, dan fatanah.
Jika sikap ini sudah dipunyai warga muhammadiyah, kata Ustadz Umar, maka dalam muamalah duniawiyah warga muhammadiyah akan berfikir secara burhani, bayani, dan irfani yang mencerminkan cara berfikir yang islami yang dapat membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliyah yang mencerminkan kepribadian antara hablumminallah dan hablumminnannas. (foto: humas pcm klojen/editor: doni osmon)