Hanya SMPM 8 Batu Se Indonesia, Pembelajaran Open Class Berbasis TBLA
TABLOIDMATAHATI.COM, BATU-Kompetensi pendidikan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu semakin meningkat meskipun di tengah pandemi. Kali ini, sekolah yang dipimpin seorang Kepsek Windra Rizkyana, M.Pd ini bekerja sama dengan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (FKIP UMM) Open Class Lesson Study. “Tujuan open class ini untuk mengetahui aktifitas siswa selama belajar apa saja yang dilakukan, sehingga hasilnya dapat menjadi rujukan untuk belajar secara tatap muka,” ujar Kepsek SMPM 8 Batu, Windra Rizkyana, M.Pd, kemarin (2/9/2020).
Dijelaskan Windra Rizkyana disapa Windra, SMP Muhammadiyah 8 Batu. Open Class Lesson Study ini bekerjasama dengan FKIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dengan guru model Retno Cahyaningrum, M.Pd pada mata pelajaran IPA kelas 8.

Menariknya lanjut Windra, open class ini diikuti observer sebanyak 11 orang. Yaitu terdiri dari kepala sekolah dan empat guru IPA SMP Muhammadiyah 8 Batu, empat dosen Biologi FKIP UMM, serta dua mahasiswa Biologi FKIP UMM. Peserta didik yang terlibat dalam open class ini sejumlah 16 anak yang sudah mendapatkan izin dari orang tuanya.
Windra mengungkapkan sebelum melakukan open class ini kedua belah antara SMPM 8 Kota Batu dan FKIP UMM sebelumnya sudah melaksanakan rangkaian tahapan seperti membuat lesson design dan chapter design. Setelah tahap ini selesai kemarin menerapkan proses pembelajaran. Ketika open class, para observer mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa, dan setelah itu diadakan refleksi antar observer untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran saat itu.
Open class ini diungkapkan Windra sekaligus uji coba persiapan belajar di masa new normal dalam satu rangkaian kegiatan workshop internasional tematik Pendidik Penggerak Pembelajaran Reflektif Melalui Transcript Based Lesson Analyses (TBLA), kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan SMP Muhammadiyah 8 Batu sebagai sekolah mitra.

Sementara itu, Dosen Biologi FKIP Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Si, secara eklusif mengatakan kegiatan ini merupakan pertama di Indonesia sebagai tindak lanjut workshop yang dilaksanakan pada tanggal 7, 14, 21, 28 Agustus 2020 dengan pemateri utama Prof Yoshiaki Shibata, PhD (Nagoya University – Jepang), Sumar Hendayana, PhD (Asosiasi Lesson Study Indonesia – Universitas Pendidikan Indonesia), Arif Hidayat, M.Si., PhD Ed. (Indonesia Consortium for Learning Improvement – Universitas Pendidikan Indonesia), dan Prof Christine Lee (Nanyang Institute of Education, NTU – Singapore.
Materi workshop, tandas Eko Susetyarini adalah TBLA for Teacher Development and Improving Teaching, Rethinking of Student Learning Process through TBLA, TBLA for Improving Educational Studies, Virtual Classroom Observation and Post Lesson Discussion. Peserta workshop di 23 Titik se-Indonesia dan akan mendapatkan sertifikat internasional dari negara Jepang. SMP Muhammadiyah 8 Batu satu-satunya sekolah di Kota Batu yang tergabung dalam kegiatan ini.
Di tempat yang sama, Koordinator Lesson Study SMP Muhammadiyah 8 Batu, Sri Wulan Romdaniyah, M.Pd, menambahkan dengan kegiatan ini akan membentuk karakter positif untuk semua kalangan dalam hal ini sekolah dan para peserta didik. Meski pandemi SMPM 8 Batu mencoba tatap muka open class. Namun sebelumnya telah diperhitungkan secara detail model dan sistem open class yang digunakan nanti. Salah satunya surat izin kesediaan dari orang tua siswa, surat pernyataan sehat, dan melaksanakan protokol kesehatan secara maksimal mulai dari cuci tangan, memakai masker, facesheld, sarung tangan, jaga jarak dan aturan lainnya. (foto/rilis: WR/editor: doni osmon)