Gubernur Khofifah-Haedar Nasir Bahas Paska Pandemi Virtual Ramadhan UMM-PWM Jatim
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER -Kajian rutin ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Menghadirkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa dan Ketum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nasir, M.Si, dr. Pandu Riono, dan Prof. Dr Abdul Mu’ti, M.Ed sebagai pemateri virtual pada (17/04). Mereka membahas kajian langkah dan usaha yang bisa dilakukan di masa pandemi hingga usai.
Dalam paparanya, ustadz Haedar mengatakan bahwa kehidupan saat pandemi dan usai pandemi harus senantiasa membangun sikap ramah lingkungan. Selain itu juga selalu mengeratkan solidaritas di masyarakat. Hal itu dilakukan tidak lain untuk kebaikan masyarakat bersama.
“Dalam menghadapi pandemi dan pasca pandemi kita harus merekonstruksi kembali keimanan, ketakwaan, dan tauhid sesuai interkoneksi antara hablum minallah dan hablum minannas. Jika keduanya bisa dilaksanakan dengan baik, maka kehidupan akan bisa baik pula. Selain itu kita juga harus menumbuhkan sikap taawun agar dapat hidup bersama dalam keberagaman,” kata Haedar.

Dokter Pandu menerangkan terkait keadaan pandemi yang sedang dihadapi. Menurutnya, pandemi di Indonesia akan sulit diatasi karena herd immunity yang sukar tercapai. Hal ini terjadi karena berbagai faktor seperti masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan dan virus covid-19 yang terus bermutasi. “Namun kita bisa mengendalikan pandemi jika 40 persen penduduk Indonesia sudah di vaksinasi. Selain itu masyarakat juga harus lebih sadar akan pentingnya protokol kesehatan,” ujar ahli Epidemiologi UI itu.
Menariknya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa mengatakan ada tiga langkah yang akan di kembangkan pemerintah pasca pandemi seperti lapangan kerja, keterjangkauan akses digital, dan keamanan masyarakat.
“Setelah berakhirnya pandemi kami akan memprioritaskan sektor ketenagakerjaan, percepatan digitalisasi pada sektor esensial, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Tidak berfokus pada kesehatan fisik saja, namun juga kesehatan psikologis,” terangnya lebih lanjut.
Pada kesempatan itu pula, Khofifah juga menilai bahwa UMM telah banyak membantu dalam penangan pandemi di Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan berbagai solusi dalam pengembangan sistem penanganan Covid-19 di rumah sakit. “Selain itu, RS UMM juga telah membantu dalam menyediakan APD dengan mengajak UMKM untuk memproduksinya saat awal pandemi,” pungkas Khofifah. (rilis: humas umm/editor: doni osmon)