Gandeng Radio, IDI Malang Gencar Sosialisasi Covid
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Semakin meningkatnya jumlah penularan virus covid di Indonesia, khususnya wilayah Malang, Provinsi Jawa Timur, mengindikasikan potensi penularan masih terus berlangsung bahkan mengalami kenaikan. Berdasarkan realitas ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya menilai perlu upaya berbagai pihak untuk ikut berkontribusi dalam rangka mengedukasi dan mensosialisasikan.
“Masyarakat perlu mendapatkan edukasi cara mencegah penularan virus corona, itu sebabnya kami melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat dengan salah satu radio,” ujar Ketua Umum Dr dr Djoko Heri Hermanto SpPD KHOM FINASIM, kemarin.
Dijelaskan Djoko-nama panggilan Djoko Heri Hermanto, program sosialisasi ini sudah dilaksanakan berlangsung beberapa bulan lalu. Sekitar awal bulan maret setiap hari rabu siang. Program sosialisasi ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat bahwa covid19 ini tidak boleh dianggap sepele.

Dikatakan Djoko, program pengabdian IDI Malang pada masyarakat ini tentang edukasi dalam pencegahan penularan covid19 dan penjelasan berkaitan dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain memberikan edukasi dan sosialisasi, kata Djoko, materi juga menyangkut pencegahan penularan covid19. Termasuk IDI membentuk satgas covid19 dalam bantuan berupa APD (alat pelindung diri) yang akan diberikan kepada pihak lembaga kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, dokter praktik, dan semisalnya.
Djoko mengungkapkan, IDI juga menyalurkan bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Kepedulian itu juga perlu diapresiasi pada pandemi ini. Bantuan dimaksud berupa sembako sudah disalurkan. Bahkan tambahan alat kebersihan seperti sabun, hand sanitizer dan sejenisnya. Ini bertujuan agar masyarakat memperhatikan kebersihannya.
“Kami turun ke lapangan menyalurkan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang terdampak wabah covid19, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran. Aksi ini akan dilakukan IDI secara bertahap,” pungkasnya. (foto/reporter: irfan wahyu setyawan/editor: doni osmon)