FKUB Kota Malang Pastikan Selama PSBB Tempat Ibadah Tidak Tutup
KLOJEN- Umat Islam Kota Malang jangan khawatir terkait penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), sebab hal itu tidak akan mempengaruhi ibadah di masjid maupun mushalla. Hal ini ditegaskan oleh Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Malang, KH Taufik Kusuma, di masjid Khadijah, Malang, tadi siang.
Menurut Ustadz Taufik-begitu KH Taufik Kusuma disapa-umat Islam tetap beribadah di masjid dan mushalla tanpa ada larangan dan rasa khwatir. Hal ini dikuatkan dengan surat edaran Wakil Menteri Agama RI terkait dengan PSBB siapapun tidak boleh menutup tempat ibadah.

Hanya saja, lanjut Ustadz Taufik, bahwa tempat ibadah menyediakan protokol kesehatan. Seperti handsanitizer, tempat cuci tangan, serta wajib memakai masker. Berdasarkan hal ini sekalai lagi ustadz Taufik meminta masyarakat muslim untuk tidak cemas.
Berikutnya ustadz Taufik meminta kepada masyarakat muslim untuk mengambil hikmah dan manfaat bagi keluarga muslim untuk diajak bersama-sama ber-taqarrub kepada Allah. “Banyak tadarus, beribadah, berdzikir, dan berdoa bersama-sama di rumah. Ini lebih memungkin terwujud dibandingkan masa-masa sebelum pandemi,” aku mantan Ketua PDM Kota Malang ini.

Menariknya ustadz Taufik juga memberikan pernyataan tentang pembatasan beribadah yang tertuju kepada umat Islam saja. Dijelaskan bahwa ibadah umat agama lain ibadahnya jarang, begitu juga metode ibadah online agama lain bisa dilakukan. Sementara ibadah umat Islam tidak bisa dilakukan secara online. Seperti shalat jum’at, shalat wajib lima waktu.
Bahkan ustadz Taufik menyebutkan pernah wawancara dengan salah seorang Katolik tempat ibadahnya memang ditutup. Demikian juga Kristen dan yang lain. Penutupan itu dimungkinkan selain jumlahnya tidak banyak serta cara ibadahnya jelas berbeda dengan Islam.
Ustadz Taufik menambahkan penerapan PSBB dampaknya paling tampak adalah pada dunia usaha, jika melanggar perwali akan ada sanksinya. Bahkan ada dimungkinkan aturan untuk pedagang di pasar berjualan secara bergantian. “Kami memang diajak untuk berbicara. Jadi tempat ibadah tetap buka. Hal ini berkaca pada kasus sebelum PSBB ada ketua takmir yang dipecat oleh jama’ahnya, ada juga takmir yang mengundurkan diri karena kontroversi dengan jama’ah. Jangan dikira kalau pengurus masjid tidak menderita,” pungkasnya. (foto/editor: doni osmon)