FK UB-Puskesmas Janti, Sosialisasi Bahaya Nyamuk Pada Siswa SD Muhammadiyah 5 Kota Malang
TANJUNG-Kegiatan SD Muhammadiyah 5 Kota Malang alias SD Mulia, memang harus diacungi dua jempol. Lho kok bisa? Tentu saja sebab program Jum’at Berkah yang digagas Kasek SD Mulia, Maslikah, SPd, selalau menghadirkan suasana baru yang dapat memotivasi siswa untuk melakukan aksi sosial dan kesehatan. Salah satunya Jum’at kemarin tanggal 4 Oktober 2019, bertempat di SD Mulia, seluruh siswanya mendapatkan sosialisasi tentang bahaya demam berdarah.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh tabloidmatahati.com, bahwa sd muhammadiyah 5 mempunyai program Jum’at Berkah. Program ini diisi dengan aksu Jum’at bersih, Jum’at takwa, Jum’at Sehat, dan Jum’at pintar. Program ini ternyata diapresiasi oleh sejumlah lembaga mitra sd mulia, untuk melakukan aksi yang terkait empat hal di atas.

SD Mulia.
“Program Jum’at Berkah ini memang digunakan untuk melaksanakan aksi sosial atau kebersihan. Kebetulan hari ini ada mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang praktek sosialisasi tentang demam berdarah,” ujar Kasek SD Mulia Maslikah, SPd.
Menurut Maslikah, sosialisasi mahasiswa ini bersal dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, yang bekerjasama dengan Puskesmas Janti. Nah, kebetulan SD Mulia merupakan salah satu mitra kesehatan Puskesmas Janti. Mungkin atas dasar pertimbangan tersebut penyuluhan ditempatkan di SD Muhammadiyah 5.
Pertimbangan lain, kata Maslikah, sosialisasi demam berdarah ini memang harus diketahuio siswa sebab ada kaitannya dengan materi pelajaran sekolah. Sehingga siswa mengerti bahwa apa yang ada di buku pelajaran sama seperti materi penyuluhan.
Apa materi penyuluhannya? Maslikah menyebutkan materi penyuluhannya mengambil topik antisipasi berkembang-biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue. Salah satu caranya mengajak siswa agar peduli terhadap lingkungan terutama kepedulian ikut mencegah wabah penyakit DBD caranya dengan menjaga kebersihan sekitar sekolah dan tempat tinggal.

demam berdarah.
Perlunya menjaga kebersihan lingkungan ini, dijelaskan dr Rivo dari Puskesmas Janti, minta siswa peduli lingkungan. Sehat merupakan aset paling berharga, dengan memberi pengetahuan tentang DBD maka akan menumbuhkan semangat siswa menjaga lingkungan agar terhindar dari nyamuk DBD dengan langkah 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang tidak diperlukan. Sebab, barang-barang yang tidak terpakai ini berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.
Selain dengan langkah 3M, tambah dr Rivo, tindakan untuk antisipasi penyebaran DBD dapat dilakukan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui bersih-bersih lingkungan dan pemberian abate di bak air maupun tempat penampungan air. (foto:humas sdm 5 kota malang/editor: doni osmon)