FGD Pemuda Muhammadiyah Tarakan Bahas RUU KUP Pendidikan-Pangan
TABLOIDMATAHATI.COM, TARAKAN- Draf revisi RUU KUP menjadi isu yang hangat saat ini dalam perbincangan karena mendapat banyak kritikan dari berbagai kelompok masyarakat. Salah satunya Pemuda Muhammadiyah Tarakan, bahkan secara khusus membahasnya di FGD (Fokus Group Discussion) dengan tema RUU PPN menguntungkan siapa?. Ketua Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Tarakan Harjo Solaika, mengatakan dalam FGD ini tentang pada wacana pemerintah mengenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) pada sektor pendidikan dan pangan.
Harjo Solaika menyebutkan harapan dari kegiatan ini agar menjadi rekomendasi dalam mengambil langkah konkrit untuk menolak RUU KUP. “Hasil dari forum ini harapannya akan menjadi rekomendasi yang nanti pada saatnya menjadi bahan pertimbangan mengambil langkah konkret terkait RUU ini jika disahkan,” tegasnya.

Harjo menekankan bahwa pendidikan dan pangan yang dikenakan PPN akan membuat masyarakat makin dirugikan sehingga pentingnya seluruh pihak turut andil dalam mengawal RUU KUP sektor pendidikan dan pangan. Oleh karena itu, pemerintah hendaknya meninjau ulang RUU KUP ini.
Sekedar diketahui, lanjuut Harjo turut hadir dalam acara FGD tersebut sekaligus menjadi narasumber yakni anggota DPRD Provinsi Kaltara Syamsudin Arfah, Ketua Forum Guru Muhammadiyah Kaltara Slamet Kurniawan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltara Syamsi Sarman, pakar hukum Dr. Yahya Ahmad Zein, SH, MH, serta Muhammad mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah di bidang pendidikan. (kontributor: yudi aries/editor: doni osmon)