Empat Program HMJ Kehutanan UMM Bentuk Maba Rimbawan-Wirausahawan
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kehutanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM), mempunyai empat program untuk mahasiswa baru (maba) agar menjiwai jurusan kehutanan yang ditekuninya. Apa program tersebut? Ketua HMJ Kehutanan UMM, Siti Nur Aini, menyebutkan program ini dilaksanakan divisi pengkaderan.
Kata Nur Aini, pertama adalah LDR (Latihan Dasar Rimbawan). Program ini dikonsep seperti diklat dalam ruangan tentang materi pengenalan hutan, manajemen teknik untuk di lapangan (hutan), serta semesta Indonesia. Materi yang sudah diterima pada kegiatan LDR ini langsung ditindaklanjuti dengan program kedua yaitu KKLH (Kemah Kenal Lingkungan Hutan).
Nur Aini memaparkan program KKLH ini mahasiswa baru jurusan kehutanan diajak langsung ke hutan milik UMM di Pujon, Kabupaten Ngantang. Sehingga maba bisa mengetahui kondisi hutan yang sebenarnya dengan panduan teori yang sudah didapat ketika LDR. KKLH ini dilaksanakan selama tiga hari untuk praktek ke hutan.
Menariknya, Nur Aini mengatakan KKLH ini maba juga diajak diskusi dan pembahan materi tentang masa depan hutan Indonesia. KKLH juga mengajak maba untuk melakukan bakti sosial di hutan dan masyarakat sekitar hutan UMM.
Menguasai ilmu kehutanan dasar, tandas Nur Aini melalui LDR dan KKLH diharapkan mampu menumbuhkan jiwa rimbawan pada maba. Itu sebabnya dilanjutkan dengan program ketiga yakni Silva Camp. Program Silva Camp maba diajarkan tentang manajemen organisasi, kepemimpinan, serta bagaimana membuat laporan dan program organisasi.
Program terakhir, ucap Nur Aini, adalah program maba Omah Kreatif Renosiros. Masuk program ini maba diajarkan untuk pelatihan kewirausahaan dari hulu ke hilir. Materinya tentang bagaimana memulai wirausaha, cara merintisnya, serta produk hingga pemasarannya. Misalnya bagaimana membuat produk dari resin (getah) yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan.
Nur Aini menyebutkan pelaksanaanya program maba tahun ini diperkirakan mundur hingga bulan September karena prodi kehutanan sedang persiapan akreditasi. (doni osmon)