Dua Dosen UMM Latih Branding-Digital Marketing Produk Baru
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Pandemi covid 19 tidak menghentikan dua Dosen UMM untuk melakukan pengabdian Masyarakat. Septi Nur Wulan Mulatmi, S.Pt, M.Sc dan Apriliana Devi Anggraini, S.Pt., M.Sc sukses melakukan program pengabdian masyarakat berupa seminar melalui media online, pada Sabtu (14/1/2021).
Dijelaskan Septi Nur Wulan Mulatmi, S.Pt, M.Sc, pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara virtual tematik Pembuatan Brand dan Strategi Marketing pada Produk Olahan Peternakan menghadirkan salah satu nara sumber Kardina Yudha Parwati, SE, MM, dosen Prodi Manajemen UMM yang memiliki kepakaran dalam bidang tersebut.
Menariknya, lanjut Septi pelatihan yang awalnya dikhususkan bagi mahasiswa asrama Siti Aisyah Islamic College akhirnya dibuka untuk umum. Hal ini dikarenakan permintaan peserta yang ingin mengikuti pelatihan cukup banyak. Permintaan peserta yang banyak ini juga dipengaruhi oleh judul dan materi yang diberikan sangat menarik. Selain itu, kemudahan seminar yang dilaksanakan secara online membuat banyak peserta dari berbagai daerah di Indonesia tertarik untuk bergabung.
Diojelaskan Septi, pelatihan ini didanai oleh Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM sebagai lanjutan dari program tahun lalu yang mengambil tema mengenai Pelatihan Pengolahan Produk Peternakan. Setelah pelatihan pengolahan produk peternakan, diharapkan pelatihan brand dan pemasaran menjadi salah satu pendukung produk olahan yang telah dihasilkan.
Tujuan pelatihan ini disebutkan Septi, untuk meningkatkan nilai jual produk melalui branding dan marketing, selain itu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan branding dan marketing pada pengusaha-pengusaha muda.
“Saat ini banyak produk-produk berkualitas yang dihasilkan, namun tidak sampai ke konsumen karena kurangnya pemasaran dan pengenalan produk. Merek dagang yang baik dan menarik merupakan salah satu daya tarik produk,” akunya.
Menurut Septi, pelatihan dimulai dengan perkenalan produk-produk peternakan yang telah dihasilkan, yang meliputi bakso, nugget dan susu jelly pasteurisasi. Penjelasan singkat mengenai manfaat dan kelebihan produk ini tak lupa disampaikan oleh pemateri. Selanjutnya, dilakukan pemberian materi mengenai branding dan strategi digital marketing. Kemudian materi terakhir yang disampaikan adalah pengemasan produk peternakan.
Diungkapkan Septi, banyak para pemilik merek melakukan strategi branding yang salah. Kesalahan sering terjadi karena pemilik merek kurang memahami strategi pengelolaan merek di era media social yang semakin dinamis dan semakin banyaknya pesaing yang memiliki kesamaan produk yang hampir sama fungsi dan fiturnya.
Selain karena penguasaan media yang kurang, tandas Septi, juga masalah pemahaman konsep kreatif yang disajikan dalam komunikasi kurang relevan dengan situasi sekarang atau menurut positioning produk mereka. Sehingga branding yang dilakukan kurang mencapai target yang diharapkan. Untuk meningkatkan kinerja merek dalam aktifitas pemasaran, para praktisi branding harus melakukan strategi branding yang efektif agar mampu meningkatkan kinerja merek yang dimiliki.
“Tingginya minat masyarakat terhadap pelatihan ini membuat kami akan menyelenggarakan acara yang sama, namun dengan tema yang berbeda. Kelanjutan dari pelatihan ini adalah mengenai legalitas, salah satunya merek dagang,” pungkasnya. (foto/rilis: septi/editor: doni osmon)