Di Mushalla Nurul Khair, PRM Sukamekar Beri Bimbel Gratis Anak DO
TABLOIDMATAHATI.COM, BEKASI-Apa yang dilakukan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, patut mendapatkan apresiasi. Bahkan contoh kebaikan yang menginspirasi bagi warga persyarikatan di daerah lain. Apa itu? Ketua PRM Sukamekar, Untung, menjelaskan bahwa sudah beberapa minggu ini anggotanya membuka kelas bimbel (bimbingan belajar) bagi siswa drop out (DO) alias putus sekolah.
“Kami menggulirkan program ini karena ingin menyelamatkan generasi bangsa penerus dakwah Islam agar dapat pendidikan yang setara. Itu sebabnya kami mendata anak-anak di sekitar PRM Sukamekar yang putus sekolah untuk kami ajak mengikuti program bimbel ini,” ujar Untung, kemarin.

Menurut Untung, program bimbel gratis ini ditetapkan sebagai salah satu program andalan PRM Sukamekar mengingat pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam memajukan manusia. Pendidikan juga suatu bentuk gerakan memajukan suatu negara, melalui pendidikan menghasilkan dan mencetak orang-orang yang terampil, cerdas, berpengetahuan, berprestasi, bermoral dan etika yang baik.
Berdasarkan realitas inilah, Untung menegaskan PRM Sukamekar peduli pendidikan di tengah pandemi, sebab siswa sekolah diliburkan belajar di rumah secara daring yang membutuhkan biaya tinggi kuota internet. Rasa prihatin inilah PRM Sukamekar mengadakan bimbel gratis yang di laksanakan di musholla Nurul Khair di Kampung Gempol Ragas RT.001/RW.010, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

Untung mengatakan bimbel gratis dilaksanakan setiap weekend, dengan melibatkan tenaga pembimbing dari mahasiswa, pelajar, bahkan orang yang sudah selesai mengenyam pendidikan sarjana.
“Program bimbel gratis ini setidaknya bisa mengurangi permasalahan sosial yang ada di Sukamekar, terutama di bidang pendidikan, dimana pendidikan merupakan suatu hal yang harus ditempuh untuk kesejahteraan diri sendiri maupun kesejahteraan sosial. Anak anak secara sosial memiliki hak untuk menumbuh-kembangkan bakat dan kreatifitasnya, banyak anak-anak yang berasal dari keluarga yang mengalami ketidak-berfungsian sosial sehingga tidak memperoleh kapasitas yang nantinya berguna dan bermanfaat bagi masa depannya”. ucap Untung. (foto/kontributor: yahya suhara/editor: doni osmon)