Derai Air Mata Tumpah Ketika Santri Panti Asuhan Putri Aisyiyah Merayakan Idul Fitri
DAU-Hujan tangis turun di Panti Asuhan Putri Asyiyah Dau, Kabupaten Malang. Lembaga sosial yang dipimpin seorang Dra. Umi Mafrukhah ini pecah suasana haru karena sebagian santriwati -julukan anak asuh panti asuhan- tahun ini tidak bisa bertemu dengan orang tuanya karena pandemi corona. “Lebaran tahun ini semua santriwati harus tinggal di panti karena kebijakan pemerintah untuk tidak mudik antar kota. Sehingga sementara waktu harus menahan rindu dengan keluarganya,” ujar Umi Mafrukhah, pagi tadi.
Suasanya haru tersebut muncul dikatakan Bu Umi nama panggilan Umi Mafrukhah ketika santriwati melakukan tradisi saling memaafkan satu sama lain. Saat itulah seorang santriwati paling muda usianya bernama Shafa sesenggukan tak kuat menahan tangis lalu tumpahlah airmatanya dan langsung menjadi haru suasana karena santriwati yang lain ternyata juga merasakan hal sama.

Salah satunya adalah Nurisatun Nisa sebagai santriwati paling remaja usianya, dikatakan Bu Umi, juga tidak bisa menahan air mata sesenggukan lansung menangis haru. Namun tangis haru itu berubah menjadi tangis bahagia karena meskipun tidak bisa bertemu dengan keluarga dan saudaranya, berada di panti asuhan putri Aisyiyah mereka masih mempunyai keluarga besar dengan saudara-saudara yang berbeda usianya.
Bu Umi melanjutkan keluarga besar inilah yang menjadikan obat hati meskipun sedih karena tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga namun sebagai satu keluarga besar atar sesama santriwati harus mampu menguatkan adik-adiknya, supaya kesedihan hilang dan mampu melewati ujian pandemi covid ini bersama-sama di asrama saja.

Kepala Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Dra.Umi Mafrukhah.
Bu Umi mengungkapkan pesan saling menguatkan serta tetap berdoa agar pandemi ini segera berakhir juga disampaikan dalam kutbah Idul Fitri di asrama panti asuhan putri Aisyiyah, Dau, Kabupaten Malang, oleh imam sekaligus khatib ustadz Amir Rifa’i, M.Pd.I selaku pengasuh dan ta’mir masjid Panti Asuhan Putri.
Bu Umi mengakatan dalam kutbah ustadz Rifa’I meminta semua anggota keluarga besar panti putri untuk bersabar dan tawakal dalam menghadapi pandemi. Kutbah ini ditutup dengan doa keselamatan agar Allah segera mengangkat pandemi corona dari muka bumi ini. (foto: um/editor: doni osmon)