Datangkan Ahli, Guru SMK Muhisa Penguatan Pembelajaran PK WU
TABLOIDMATAHATI.COM, GALUNGGUNG-SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang disingkat SMK Muhisa terus melakukan lompatan program meningkatkan kompetensi guru dan siswanya. Bahkan mendatangkan mentor bidang branding dan kewirausahaan dari sekolah muhammadiyah lain, dalam tajuk Workshop Penguatan Pembelajaran Produk Kreatif dan Wira Usaha (PKWU). “Kami berguru menyerap ilmu pada sekolah muhammadiyah lain agar wawasan bertambah, serta dapat berkemajuan seperti sekolah muhammadiyah yang dipimpin oleh nara sumber tersebut,” ujar Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang, Drs. Arif Efendi, tadi pagi (30/10/2020).
Siapa nara sumber dimaksud? Arif Efendi menyebutkan nara sumber tersebut adalah Untung Supriyadi, S.PdI (Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Jateng) sebagai nara sumber kewirausahaan, serta Arif Joko Suryadi, S.Pd (Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang) sebagai nara sumber tentang branding.

Kedua nara sumber ini, lanjut Arif Efendi, akan mendampingi SMK Muhisa sebagai sekolah pencetak wirausaha. Intinya penguatan pada guru bahwa SMK arah pendidikannya bisa menciptakan wirausaha. Nah guru ketika menciptakan siswa yang wirausaha dalam mengajar harus inovatif.
Maksudnya dijelaskan Arif Efendi, guru tidak harus saklek mengajar sesuai dengan teks boks thingking melainkan kreatif dan inovatif kurikulum industri. Misalnya, ketika guru Bahasa Indonesia mengajar maka bisa diajarkan bagaimana komunikasi yang efektif (pemasaran) sehingga siswa mengetahui bahasa yang edukatif dan promotif. Begitu juga dengan mata pelajaran matematika, gurunya juga memberikan perhitungan dagang untung rugi.
Konsep ini diungkapkan Arif Efendi sudah diterapkan oleh SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Jateng, dengan membangun bisnis usaha yang sudah untung alias laba. Sehingga operasional sekolah dan pengembangan sekolah sudah mandiri biaya sekolah dari keuntungan unit usaha tersebut. Kemandirian ini akhirnya membuat sekolah tidak bergantung atau mengandalkan bantuan pemerintah. “Kami berharap konsep wirausaha ini diterapkan secara menyeluruh. Harapannya dalam jangka waktu lima tahun sekolah sudah mandiri,” aku Arif Efendi. (foto: kusdarmadi/editor: doni osmon)