Corona Datang Pedagang Hancur
oleh: Tasya Meilia Putri, ekonomi pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang
Akhir-akhir ini dunia digemparkan dengan adanya virus yang baru muncul yang banyak merugikan masyarakat yaitu virus corona atau covid-19 yang berasal dari Wuhan salah satu kota di China. Akibatnya banyak sekali kerugian yang dirasakan oleh banyak negara khususnya Indonesia. Kenapa merasa rugi? Karena virus ini berdampak pada perekonomian negara dan juga berpengaruh ke pengusaha kecil. Seperti pemilik warung makan, toko sembako, dan pengusaha kecil lainnya. Karena dilakukannya sistem social distancing atau berjaga jarak untuk melakukan interaksi dengan banyak orang untuk mengindari penyebaran virus ini secara luas. Di Jawa Timur sendiri sudah ada kota yang sudah menjadi zona merah. Seperti Surabaya dan Malang.
Kota Malang adalah salah satu kota yang padat penduduk, banyak orang pendatang dari luar kota yang memilih tinggal di Malang, seperti mahasiswa dari berbagai kota yang memilih untuk kuliah di Universitas yang ada di Malang. Dengan adanya virus corona datang banyak dari mereka mahasiswa yang memilih untuk pulang kampung, karena perkuliahan juga dilaksanakan melalui online. Yang biasanya setiap pagi dan sore pemandangan jalan di Malang padat sekarang menjadi sepi.
Di daerah Malang sendiri banyak pemilik warung atau usaha kecil lainnya yang mengeluh dengan kondisi seperti ini. Kondisi dimana banyak orang yang dirugikan akibat kehadirannya virus corona. Seperti yang dirasakan oleh pemilik warung makanan yang ada didaerah kampus. Mereka merasakan dampak dari virus ini. Pendapatan mereka menurun yang biasanya lebih dari 500 ribu sekarang bisa jadi kurang dari itu. Karena pelanggan tetap mereka seperti mahasiswa sudah banyak yang meninggalkan kota Malang. Dan masyarakat sekitar juga memilih untuk membeli bahan mentah untuk dimasak sendiri dirumah daripada membeli di warung.
Para pengusaha kecil yang sudah memiliki karyawan mengalami kesulitan bagaimana mereka memberi gaji para karyawannya, sedangkan omset mereka menurun. Dan mereka tahu bahwa karyawannya hanya bergantung dengan pekerjaannya untuk biaya hidup. Karena itu, banyak sekali pedangan makanan cepat saji atau usaha lainnya yang memberikan penawaran promo harga sebesar-besarnya untuk menarik pelanggan dan dagangan mereka tetap laku terjual. Seperti promo beli satu gratis satu, diskon besar-besaran dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar usaha mereka tetap berjalan walau keuntungan tidak seperti biasanya.
Seperti dalam teori ekonomi apabila harga semakin menurun maka permintaan akan tinggi. Sehingga banyak penawaran yang diberikan oleh para pedagang untuk konsumen. Hal ini juga berpengaruh dengan harga-harga sembako, banyak harga sembako yang menurun karena stok nya banyak dan permintaan sedikit. Jadi untuk mengurangi penumpukan stok produk para produsen memilih untuk menurunkan harga. Namun, akhir-akhir ini harga sembako dan daging masih naik turun.
Para pengusaha kecil ini bisa melakukan metode lain supaya usaha jualannya tetap berjalan. Mereka bisa menggunakan media social untuk berjualan secara online. Bisa bergabung dengan grabfood atau gofood. Karena dalam kondisi seperti ini berjualan online sangat menguntungkan, masyarakat lebih memilih membeli online daripada membeli barangnya langsung karena diterapkannya social distancing atau dirumah saja. Dengan harapan yang besar semoga wabah virus corona ini cepat hilang, kita bisa beraktivitas seperti semula. Dan perekonomian di Indonesia membaik lagi. (*)