Cemburu Refli Harun-Rocky Gerung, Kakek Guru Podcast Literasi
TABLOIDMATAHATI.COM, JEMBER-Seorang pensiunan guru sekolah di wilayah Jember, mempunyai kegiatan unik yang jarang diminati para pria usia senja. Dia adalah Iman Suligi, setelah pensiun mengembangkan hobinya literasi dan menjadi penjaga perpustakaan di Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ). Ketekunannya dalam giat literasi sejak tahun 1983 mendirikan Kampoeng Batja (KB) ini akhirnya menarik perhatian dosen Universitas Jember untuk melakukan pengabdian di KB dengan menggunakan teknologi alias podcast.
Dari pengabdian dosen inilah, lanjut Iman Suligi, program siaran langsung (podcast) yang diadakannya bertambah banyak peminatnya. sebab siara langsung podcast tersebut mengupas berbagai hal diantaranya bedah buku, literasi dengan tokoh, diskusi aktifis, hingga membahas sejarah dunia media massa lokal. Maklum saja, Liman Suligi sejak usia sekolah dasar sudah menjadi agen koran di wilaya setempat. Sehingga mengikuti perkembangan koran nasional secara umum namun menarik dijadikan studi. Bahkan dirinya juga mempunyai koleksi media massa cetak dari zaman ke zaman, termasuk buku-buku langka ikut menjadi koleksinya.

Padatnya kegiatan literasi ini, kata Iman Suligi, tidak membuat beban operasional. Sebab semua sudah termasuk dalam rumahnya sendiri. Menariknya untuk perawatan fasilitas selalu ada yang perhatian datang membantu dari PT Kereta Api, direktorat, alfa midi, dan pemerintah daerah serta beberapa simpatisan. Semua itu dilakukan sendiri, sehingga administrasinya juga kurang tertib karena tidak ada yang membantu.
berdasarkan hal ini, Iman Suligi akhirnya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah koleksi bukunya, jenis bukunya. Namun dirinya masih ingat betul sebelum pandemi pengunjung KB setiap hari selalu ada dari rombongan siswa sekolah, dan pribadi-probadi. Bukan itu saja menariknya teman-teman dosen Liman Suligi juga mengajak mahasiswanya untuk kuliah di KB pada topik-topik tertentu yang ada relevansinya.

Kiprahnya dalam dunia literasi, Iman Suligi mendapatkan julukan sebagai Lansia Perintis Literasi. Selain itu juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Jember, karena di tengah arus globalisasi teknologi ini dirinya tetap berjuang bidang literasi. Meski begitu Iman Suligi tetap menggunakan medsos bahkan jumlahnya lebih dari lima lebih. Medsos ini menyangkut bidang sastra, senirupa, hobi, yang semua ini untuk pembelajaran literasi.
Bagaimana akhirnya tertarik matahati? Iman Suligi mengatakan hobinya mengumpulkan media cetak sejak dari dulu. Nama tabloid MataHati sudah tepat, hanya saja ketika menerima edisi cetak tabloid MataHati langsung kesensem dengan desainnya. (foto: iman suligi/editor: doni osmon)