Beri Solusi Usaha, KKN 145 UMM Bekali Sembilan UKM Ilmu Promosi
BLITAR-Kreatifitas memang membutuhkan tim work yang kompak, untuk melaksanakan ide yang berasal dari kreatifitas tersebut. Salah satunya adalah tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 145 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), membuktikan sebagai tim kompak sinergi antar divisi mengeksekusi program kerja (proker) di tempat KKN 145 UMM mengabdi. Setelah Divisi kesehatan dan lingkungan, divisi pendidikan dan agama, sekarang ganti divisi kewirausahaan melaksanakan proker sosialisasi pemasaran industri kreatif, warga Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. “Kerja sama antar divisi memang dibutuhkan sebab antar divisi saling berkaitan. Seperti sosialisasi tentang marketing unit usaha desa tempat KKN ini, juga terkait satu sama lain,” ujar Ketua Divisi Kewirausahaan KKN 145 UMM, Novizral Satria Aditama.

Kegiatan kewirausahaan ini dijelaskan Adi-nama panggilan Novizral Satria Aditama-adalah mengundang seluruh warga yang mempunyai usaha kecil menengah atau home indsutri baik itu perorangan maupun kelompok usaha, di wilayah Desa Krenceng. Seperti usaha gula jawa, budidaya jamur, ternak ikan, dan produk kendang.
Sosialisasi ini tandas Adi mengarah pada pemasaran produk usaha berbasis online. Pemasaran menggunakan media online seperti facebook, instagram, website, serta media online yang lain memang sudah dilakukan oleh beberapa unit usaha. Namun strategi pemasaran yang kurang tepat, membuat pemasaran produk ini kurang mendapat respon dari warga sosmed. Akibatnya kurang meraup benefit finansial secara maksimal.
Strategi pemasaran ini agar tepat sasaran, dikatakan Adi tim divisi kewirausahaan mengundang ahlinya dari UMM, yaitu Dr. Ari Prima, SPt, MSi, sebagai pemateri tunggal bertema pemasaran online. Pada kegiatan yang diselenggarakan tanggal 28 – 31 Juli tersebut, mendapat respon positif dari pelaku home industri Desa Krenceng.

Menurut Adi, ada sekitar 9 unit usaha kelas home industri yang mengikuti acara sosialisasi pemasaran produk ini. Salah satu strategi yang harus dilakukan adalah membentuk mini market seperti yang sudah dilakukan oleh kelompok usaha setempat. Selain mini market, juga bisa pemilik usaha membuka etalase sebagai tempat pajangan produknya. Setelah itu dipublikasikan melalui sosmed dengan mengutamakan tehnik judul dan foto. Sebab warga sosmed hanya membaca judul dan foto yang menarik dari produk. “Melalui sosialisasi ini kami mengharapkan pelaku usaha ini mempunyai pengetahuan tentang pemasaran online, serta wawasan baru bidang marketplace I dunia maya,” akunya.
Usai sosialisasi pemasaran ini, Adi bersama tim kewirausahaan menindalkanjuti program ini dengan berkunjung ke masing-masing tempat usaha. Tujuannya untuk memberikan support pemasaran melalui sosmed yang sudah diberikan dalam kegiatan sebelumnya.
Hasilnya, lanjut Adi, mereka para pelaku usaha Desa Krenceng mengaku berterima kasih sudah memberikan dukungan berupa pengetahuan dan solusi dalam memasarkan produk usahanya di sosmed. (pewarta:firdaus/foto:fransiska ananda, bella ayunda k)