Belajar Daring Siswa Inklusi SMAMSA Semakin Terampil Wujudkan Karya Life Skill
PERGURUAN ORO-ORO DOWO-Libur tanggap darurat karantina corona tidak menyurutkan semangat belajar anak hebat istimewa program kelas inklusi, SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang dikenal SMAMSA. Buktinya meskipun melalui sistem belajar daring, siswa inklusi SMAMSA membuktikan diri mampu berkarya. “Siswa kami sebelum masuk liburan lalu, sudah kami bekali dengan berbagai metode sistem belajar online ini. Sehingga orang tua hanya mendampingi sambil mengarahkan bagaimana operasional pembelajaran daringnya,” ujar Kasek SMAMSA Dra. Umi Mafrukhah, kemarin.
Program belajar sistem daring bagi siswa inklusi, dijelaskan Umi-nama panggilan Umi Mafrukhah, awalnya sedikit menjadi hambatan bagi orang tua siswa. Namun setelah berlangsung beberapa minggu dengan arahan tim GPK (Guru Pendamping Khusus) SMAMSA akhirnya semua kendala bisa diatasi. “Awalnya pembelajaran wali murid sempat mengeluh kesulitan dengan sistem pembelajaran yang baru. Namun dengan semangat tim GPK kendala bisa teratasi,” akunya.

Menurut Umi, mengatasi kendala itu tim GPK SMAMSA harus mendapatkan apresiasi khusus. Sebab dengan sabar, telaten, mengarahkan siswa inklusi satu persatu untuk dapat belajar sistem online ini. Bahkan minggu pertama setiap sesi harus menghubungi satu per satu siswa inklusi melalui telepon agar semua siswa selalu hadir dan berpartisipasi dalam ruang belajar daring.
Dijelaskan Umi sebenarnya sistem pembelajaran di rumah hampir sama dengan di sekolah. Semua mapel sama namun untuk program inklusi memiliki satu hari khusus yaitu jumat kreatif. Kegiatan Jumat kreatif sistem daring ini dilakukan GPK pada fokus pembelajaran keterampilan atau life skill. Ketika belajar dari rumah tim GPK mencari materi yang sesuai kondisi siswa salah satunya kreasi rumah dari bahan sedotan plastik.
Menariknya lanjut Umi, sebelum siswa inklusi mencoba sendiri terlebih dulu GPK memandu melalui video yang dibuat GPK. Hal ini salah satu tujuannya untuk membawa situasi bahwa belajar di rumah juga menyenangkan seperti di sekolah. (foto: umi/editor: doni osmon)