Batik Kulit Peluang Besar, Ayo Milenial Kuliah Prodi Peternakan
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER –Menentukan masa depan sudah dirancang sejak awal oleh generasi milenial, terlebih lagi pada peluang pasar bidang peternakan. Salah satunya melalui Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) yang mempunyai banyak produk masa depan dari hasil peternakan. Diantaranya adalah batik kulit.
Dipaparkan dalam webinar Prodi Peternakan FPP UMM beberapa waktu lalu oleh Dosen Prodi Peternakan FPP UMM Wehadaka Pancapalaka, yang ahli bidang teknologi hasil ternak dalam tematik Kulit Diukir dan Dibatik Pasar Menarik.
“Pasarnya menarik karena belum banyak yang menggarap bidang ini pasarnya sangat terbuka lebar,” ujar Wehandaka Pancapalaka.
Dijelaskan Pak Han-nama panggilan Wehandaka Pancapalaka-membatik kulit mirip dengan membatik kain. Sebab di dalam kulit terdapat serat hewani. Sehingga variasi produk kulit samak itu menjadi lebih luas lagi. Bahkan di prodi peternakan UMM sudah mempunyai fasilitas untuk samak kulit ini.
Proses penyamakan klulit ini ada 4 macam, Pak Han menyebutkan penyamakan nabati, penyamakan minyak, sintesis dan mineral. Proses penyamakan ideal adalah kombinasi antara penyamakan nabati dengan sintesis (sinta) menghasilkan produk batik berkualitas.
Proses selanjutnya kulit tersebut, dimasukkan dalam drum penyamak, kemudian diberi warna, dan dibatik melalui pola. Apakah bentuk sepatu, tas, atau pola lainnya. Dari pola ini kemudian digambar dan dilukis diberi lilin batik seperti halnya membatik kain, proses terakhir adalah pewarna.
Keunggulan batik kulit ini, lanjut Pak Han diantaranya produknya kuat tidak mudah sobek, serta warnanya tahan lama. Keterampilan membatik kulit ini sudah diajarkan pada masyarakat luas oleh Prodi Peternakan UMM. Termasuk, keterampilan seni mengukir kulit melalui proses penyamakan nabati.
Menariknya, Pak Han memaparkan analisa ekonomi salah satu produk batik kulit sepatu. Bahwa 1 lembar kulit domba dapat menghasilkan keuntungan antara Rp 100 ribu-Rp. 150 ribu. Kok bisa? Kalkulasinya 1 lembar kulit domba harga per feet Rp 16.500 X 6 feet= Rp. 100.000. 1 paket bahan warna Rp. 50.000, biaya tenaga untuk sepasang sepatu Rp. 150.00, total biaya Rp 300.000. Harga jualnya Rp. 400.000-Rp. 500.000. Keuntungannya bersih sekitar Rp 100.000-Rp. 150.000. Begitu juga dengan produk dompet keuntungannya dapat mencapai Rp. 112.000.
Nah bagi pemula, lanjut Pak Han, idealnya dapat membatik sendiri untuk mengurangi ongkos produksi. Namun bagi yang ingin kerjasama dengan pengerajin lain untuk membuat pola produk seperti sepatu, dompet atau tas, juga langsung membawa konsep produknya untuk dipola. Nah untuk harga dapat tawar menawar sesuai kesepakatan.
Terakhir Pak Han menegaskan, semua proses batik kulit dapat dikuasai atau dipelajari lebih detail melalui inovasi dan teknologi jika dibekali ilmu tentang peternakan, itu sebabnya harus kuliah di Prodi peternakan FPP UMM. (foto/editor: doni osmon)