Batik Eco Printing Icon Baru SMPN 27 Kota Malang
LESANPURO-Jika pembaca melihat batik dari bahan minyak atau cetak tentu sudah biasa. Namun pernahkah pembaca melihat batik Eco Printing?Ketua Taman Baca Masyarakat Teras Literasi (TBM TL) yang juga guru di SMPN 27 Kota Malang, Suyati Wibowo, SPd, MPd, menjelaskan batik eco printing adalah batik dengan motif daun yang dilakukan secara alami.
“Secara tekhnik memang sedikit lambat, sebab harus mencari daun yang mempunyai motif unik atau menarik. Setelah itu dilakukan proses membatiknya,” ujar Suyati Wibowo.
Menurut Budhe Yanti-nama panggilan Suyati Wibowo-batik eco printing ini dilakukan oleh guru dan karyawan SPMN 27 Kota Malang. Pembuatan batik ini dipandu oleh guru seni budaya yang sebelumnya memang sudah mengikuti pelatihan.

Caranya, lanjut Budhe Yanti, dengan menggunakan daun yang ada di sekolah. Daun tersebut ditempel di atas kain putih sedemikian rupa sehingga mengeluarkan warna alami asli daun tersebut. Begitulah seterusnya diulang dari sudut yang satu ke sudut yang lain. Sehingga tampak indah setelah selesai.
Batik eco printing ini, kata Budhe Yanti, merupakan batik ramah lingkungan. Sebab tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Selain itu hasilnya juga mempunyai daya seni yang tidak kalah jika dibandingkan dengan batik cetak atau batik tulis. Apalagi hasil batik eco printing ini setelah digunakan sebagai taplak meja misalnya tidak tampak jika bahan yang digunakan adalah daun asli.
Budhe Yanti mengungkapkan, batik eco printing ini menjadi bahan materi pembahasan friday report atau FR yang dilaksanakan setelah sholat jum’at. FR ini merupakan media komunikasi bagi kegiatan pengelolaan sekolah serta forum berbagi ilmu bagi bapak/ibu guru dan karyawan.
Dari hasil pembahasan ini, tambah Budhe Yanti, batik eco printing bisa sebagai icon sekolah SPMN 27 Kota Malang. Karena belum ada sekolah yang menggunakan batik eco printing untuk andalan keterampilan siswanya. (foto/kontributor: SW)