Alhamdulillah Saya Sudah Bisa berjalan, Paska Operasi Terasa Nyaman, Inginnya Cepat Pulang
KASIN-Sehari setelah workshop Metode ERAS (Enhanced Recovery After Surgey) yang diadakan RSI Aisyiyah Malang, langsung membuahkan hasil. Dari beberapa pasien yang menjalani program ERAS untuk operasi cesar ternyata memberikan testimoni bahwa metode ERAS terbukti bermanfaat bagi pasien. “Sebenarnya ERAS ini merupakan hal yang sudah lama. Namun ada temuan baru tentang stigma bahwa paska operasi harus dilakukan beberapa hal itu yang sudah tidak perlu dilakukan. Sebab teknologi jarum suntik anatesinya sudah canggih sehingga pasien bisa lebih cepat mobilitasnya,” ujar dr.R.Fajar Yuliwidodo, Sp. An, kemarin.

Dijelaskan dr. Fajar-begitu Fajar Yuliwidodo disapa-hasil observasi pasien paska operasi terbukti bahwa stigma yang selama ini masih dipercaya oleh sejumlah perawat dan dokter tidak terjadi. Buktinya, pasien yang kemarin menjadi objek operasi di workshop langsung bisa melakukan beberapa aktifitas, tanpa harus menunggu beberapa jam istirahat dan syarat lain.
Apa saja hasilnya? dr. Fajar menyebutkan pasien sudah bisa jalan, sebab kakinya tidak mengalami kaku dan bisa digerakan. Pasien bisa duduk, minum makan tanpa pantangan. Bahkan pasien sudah tidak menggunakan infus lagi.

Sementara itu, salah satu pasien dimaksud inisial Ny.W usia 24 tahun warga Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, mengaku sangat berterima kasih kepada tim dokter yang mengoperasinya. Sebab sekarang sudah melakukan aktifitas seperti jalan dan duduk. “Alhamdulillah, kami sangat nyaman dan tentunya bisa lebih cepat pulang,” akunya.
Seperti diberitakan tabloidmatahati.com sebelumnya, (22/1) lalu, RSI Aisyiyah menggelar workshop ERAS (Enhanced Recovery After Surgey) atau bahasa umumnya recovery cepat setelah operasi, khususnya operasi caesarean section (persalinan). Sebagai pemateri workshop ini adalah staf Departemen Anestisiologi dan Terapi Intensive RS Cipto Mangunkusumo, FK Universitas Indonesia. dr. Susilo Chandra, SP.An.FRCA. Pada workshop ini diikuti sekitar 10 rumah sakit swasta di Malang. (foto/editor: doni osmon)