Ada Lima Pilar Menggapai Keluarga Sakinah dan Berkah
SUMBERSARI-Membangun keluarga sakinah memang tidak mudah. Ada tantangan sebagai ujian menuju keluarga yang bukan sekedar sakinah, namun sekaligus berkah. Bagaimana mewujudkan keluarga sakinah dan berkah? Wakil Ketua PW Aisyiyah Jatim, Dra. Hj. Ruknimi Amar mempunyai beberapa cara agar pasangan muda khususnya menggapai samudera hidup tetap bertahan walau badai ujian datang.
Menurut Rukmini-begitu nama panggilan Hj Rukmini Amar-di dalam Aisyiyah mempunyai lima indikator keluarga sakinah. Pertama, terciptanya suasana agamis dalam rumah tangga tersebut. Agamis itu bukan hanya terkait hubungan antara manusia dengan Allah, sekaligus hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tetangga dan sesamanya. Terutama penegakan qiyamul lail (shalat tahajud) dan membaca Al Quran menjadi ciri keluarga sakinah.
Kedua, lanjut Ruknimi, hubungan yang harmonis antar keluarga. Maksudnya hubungan antara suami-istri bagus, namun hubungan dengan mertua kurang baik. Dikatakan sakinah jika hubungan di luar garis keluarga tetap bagus. Sebab hubungan inter-antar keluarga ini tidak harmonis akan menjadi masalah dalam keluarga.
Ketiaga, Rukmini menyebutkan kebutuhan ekonomi terpenuhi secara stabil dan halal tayyib. Ketika persoalan ekonomi tidak stabil akanmengganggu ketenangan sakinah. Tentu akan resah sebab mempengaruhi kebutuhan primer keluarga.

Berikutnya poin ke empat, Ruknimi mengungkapkan harus ada kesehatan yang memadai antara jasmani dan rohani, sosial spiritual. Hal ini terkait dengan undang-undang kesehatan. Bahwa kesehatan itu menyangkut jasmani rohani sosial spiritual.
Terakhir poin ke lima, Rukmini menjelaskan pendidikan optimal. Artinya dalam mencapai tujuan sakinah harus peningkatan pengetahuan seperti kuliah pra nikah. Sehingga pasangan megerti hak dan keajibannya. Mengetahui bagaimana manajemen keluarga. Meskipun sudah berumah tangga harus terus meningkatkan pengetahuannya tentang tujuan hidup.
Bahkan kata Rukmini, mendukung upaya ini Aisyiyah mempunyai sekolah ibu, melalui parenting sehingga bisa mendidik anak laki-lakinya untuk mempunyai pengetahuan. (don)